Senin, 05 Juni 2017

laporan praktikum prcoabaan urine manusia dan sapi



LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM EKSPRESI PERCOBAAN URINE MANUSIA DENGAN URINE SAPI
Dosen pengampu : hesti wahyuningsih s.pd m.pd




DI SUSUN : DEWI NURUL ASIYAH
NPM : 1503001


SEKOLAH TINGGI KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALAPA
LAMPUNG TENGAH
2017


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam penyelesaian laporan praktikum Sistem ekspresi percobaan urine manusia dengan urine sapi.
Dalam penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya dewi nurul asiyah prody biologi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih s.pd. m.pd.
Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini baik dalam penyajian materi maupu refelks penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.




Terbanggi besar, 6 juni 2017




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.      Alat dan bahan
2.      Waktu dan tempat
3.      Tanggal dan mata kuliah
4.      Topik praktikum

  BAB I PENDAHULUAN
       1.1.  Latar Belakang
       1.2.  Tujuan Praktikum
       1.3.  Cara Kerja
       1.4.  Tinjauan pustaka

  BAB II PEMBAHASAN
 2.1.  Dasar teori
 2.2.  Hasil praktikum
 2.3.  Analisis data

  BAB III PENUTUP
            3.1.  Kesimpulan
            3.2.  Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



                                          

1.      Alat dan bahan

1.      Baju Laboratorium,Masker,Sarung tangan,
2.      Bunsen,Kaki tiga,Gegap,Kawat kasa,Korek api
3.      Tabung reaksi,Rak tabung reaksi,Penjepit,Pipet tetes
4.      Rak tabung reaksi,Urine manusia,Urine Felis silvestris catus,Urine Bos Taurus
5.      Kertas Lakmus (indicator universal),Larutan biuret,Larutan benedict,Larutan AgNO3

2.      Waktu dan tempat
1.      Waktu 09 : 00 -  11 : 15
2.      Tempat di Leb Laboratorium STKIP TUNAS PALAPA

3.      Tanggal dan mata kuliah
1.      Tanggal 04 juni 2017
2.      Mata kuliah fisiologi hewan

4.      Topik praktikum
          System ekspresi urine manusia dan urine sapi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml
       Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.

1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui :
1.      Mengetahui ada atau tidaknya glukosa dalam urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
2.      Mengetahui ada atau tidaknya protein dalam urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
3.      Mengetahui ada atau tidaknya endapan klorida dalam urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
4.      Mengetahui rata-rata pH urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus

1.3  Cara Kerja
1.      Uji pH Urine
1)      Masukkan urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi (perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)      Celupkan kertas indicator universal ke dalam  masing-masing urine
3)      Cocokkan perubahan warna kertas indikator dengan warna standart pH
4)      Catat hasil pengamatanmu.


2.      Uji kandungan Glukosa urine
1)      Masukkan urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi (perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label).
2)      Tambahkan 15 tetes reagen benedict ke dalam  masing-masing urine.
3)      Panaskan di atas bunsen selama 1 – 2 menit dan goyang-goyangkan tabung reaksinya.
4)      Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi.
a)      Hijau : kadar glukosa 1 %
b)      Merah : kadar glukosa 1,5 %
c)      Orange : kadar glukosa 2 %
d)     Kuning : kadar glukosa 5 %



3.  Uji Protein urine
1)      Masukkan urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi (perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)      Tambahkan 8 tetes larutan reagen biuret kedalam masing-masing tabung yang berisi urine
3)      Amati perubahan warna yang terjadi
4)      Catat dalam tabel hasil pengamatan



      4. Uji Kandungan Klorida (Cl)
1)      Masukkan urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus, sebanyak 5 ml kedalam tabung reaksi (perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)      Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 10% ke dalam masing-masing tabung yang berisi urine
3)      Amati perubahan yang terjadi, adanya endapan putih menunjukkan adanya klorida radikal dalam urine
4)      Lengkapilah tabel berikut :


No
Nama
Tes/Uji
pH
Glukosa
Protein
Klorida
Warna
1


%



2


%



3
urine Felis silvestris catus

%



4
urine Bos taurus

%




5)      Buatlah laporan hasil praktikum anda tersebut dalam benruk blok pribadi, beserta lampirannya.
6)      Konfirmasi segera dengan dosen pengampu anda jika sudah selesai anda kerjakan pada blok pribadi anda.

1.4  Tinjauan pustaka
1)      StrukturGinjal
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.
Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai.

2)      oses pembentukan urin

a.       Filtrasi (penyaringan)
 Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).
                         Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.

b.       Reabsorpsi (penyerapan)
                         Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dasar teori
       Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urine atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urine normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml
       Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.

2.2. Hasil praktikum
      Hasil praktikum pada urine manusia menunjukan bahwa :
1)      Masukan urine manusia ke dalam gelas berukurasn 2 ml
2)      Kemudian masukan urine manusia ke gelas tabung reaksi dan kemudian ukur PH warnanya.
3)      Urine manusia menunjukian PH warna nomer 9 pada warna pink muda.
4)      Dan selanjutnya teteskan larutan benedict sebanyak 15 tetes lalu panaskan urine tersebut.
5)      Setelah mengeluarkan endapan tersebut kemudian cek warna endapan tersebut dengan teliti.
6)      Setelah diteliti warna endapan berwarna hijau, uji glukosanya suman 1% itu artinya menunjukan kadar glukosanya rendah.
7)      Kemudian setelah dididinginkan beberapa menit, warna berubah menjadi kuning. Itu menunjukan kadar gula atau glukosa menjadi 5%.

Hasil praktikum pada urine manusia menunjukan bahwa :
1)      Masukan urine sapi ke dalam gelas berukurasn 2 ml
2)      Kemudian masukan urine sapi ke gelas tabung reaksi dan kemudian ukur PH warnanya.
3)      Urine sapi menunjukian PH warna nomer 6 pada warna pink ke unguan.
4)      Dan selanjutnya teteskan larutan benedict sebanyak 15 tetes lalu panaskan urine tersebut.
5)      Setelah mengeluarkan endapan tersebut kemudian cek warna endapan tersebut dengan teliti.
6)      Setelah diteliti warna endapan berwarna kuning, uji glukosanya 15% itu artinya menunjukan kadar glukosanya tinggi.
7)      Kemudian setelah dididinginkan beberapa menit, warna berubah menjadi orange. Itu menunjukan kadar gula atau glukosa menjadi 5%.

2.3.  Analisis data
         Pada percobaan saat meneliti urine manusia dan urine sapi , pada urine manusia rata-rata kadar glukosanya minimal 2% untuk normal dan jika lebih dari 2% mengalami gula darah yang sangat tinggi. Berbeda dengan percobaan penelitian pada urine sapi , rata-rata urine sapi kadar glukosanya 5% itu artinya glukosa pada urine sapi tinggi.
   
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
       Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,maka dapat diambil beberapa kesimpulan,antara lain :
  1. Dapat diketahui kandungan zat yang terdapat dalam urine dengan melakukan uji amoniak, uji klorida, uji protein dan uji glukosa.
  2. Dari hasil uji kandungan urine, diketahui bahwa tidak ada endapan pada uji glukosa, dan uji protein , berarti urine itu sehat dan tidak ada kelainan.         
3.2.  Saran
        Jika glukosa urine manusia tinggi berarti dia mengalami kadar gula yang bsangat tinggi itu artinya harus berhenti banyak memakan yang manis-manis.
        Berbeda dengan urine sapi, urine sapi emg rata-rata sangat tinggi glukosanya, itu karena banyak memakan-makanan berupa ongok karna zat dan protein nya sangat tinggi.









DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
https://www.google.com /laporan biologi uji urin/Laporan Praktikum  Uji Urin _ Islamic
Science's Blog.htm

LAMPIRAN