Sabtu, 03 Februari 2018

PRAKTIKUM INOVASI MEDIA TANAH HIAS TANAMAN CABAI KATHUR (CAPSIUM FRUTESCENS)



PRAKTIKUM INOVASI MEDIA TANAH HIAS
TANAMAN CABAI KATHUR (CAPSIUM FRUTESCENS)

Dosen pengampu : Hesty Wahyuningsih S.Pd M.Pd





DISUSUN OLEH :
DEWI NURUL ASIYAH
1503001



SEKOLAH TINGGi KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALPA
2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini dengan tepat waktu. Saya yang bernama Dewi Nurul Asiyah Prody Biologi ingin menyampaikan rasa terima kasih oleh dosen saya Ibu Hesty Wahyuningsih S.Pd M.pd telah memberikan materi pembelajaran oleh saya yaitu praktikum tentang Menginovasi Media Tanah Hias Tanaman Cabai Kathur (Capsicum Frutescens).
Dalam penulisan makalah ini, saya ingin saudara yang membaca memberikan kritik dan saran oleh saya guna untuk membantu memperbaiki pada penulisan makalah saya. Dan saya menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, kesalahan dalam penulisan-nya. Terima kasih saya ucapkan.
Walaikum’salam Wr.Wb


Terbanggi Besar, 03 Januari 2018





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
1.3.Alat Dan Bahan
1.4.Cara Kerja
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Tanaman Cabai Kathur
2.2  Tabel Analisis Fisiologi Tumbuhan
2.3  Terkaitnya Ilmu Fisiologi Dengan Tumbuhan Cabai
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensL.)
3.2.Penyakit Antraknosa
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan
4.2  Saran
4.3  Lampiran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah yang mempunyai prospek menguntungkan untuk dapat dikembangkan. Cabai rawit tidak hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebagai bumbu masak atau bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan, tetapi juga digunakan untuk pembuatan obat-obatan. Selain itu, cabai juga mengandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk kesehatan manusia karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), vitamin-vitamin, dan mengandung senyawa alkaloid seperti flavonoid, capsolain, dan minyak esensial (Santika, 2006).

1.2. TUJUAN
1.      Untuk membuat media tanaman hias menjadi lebih indah dan unik
2.      Agar masyarakat lebih tertarik dengan tanaman tersebut

1.3. ALAT DAN BAHAN
Alat Dan Bahan untuk praktikum antara lain
1.      Tanaman cabai kathur (capsicum frutescens)
2.      Tali tambang
3.      Bambu 4 potong
4.      Gunting
5.      Cangkul

1.4. CARA KERJA
Cara kerja praktikum antara lain :
1.      Siapkan alat-alat dan tempat pratikumnya
2.      Kemudian tanam cabai kathur (capsicum frutescens)
3.      Lalu rangkai dengan bambu yang sudah disiapkan hingga menjadi tanaman itu berubah dari aslinya
4.      Kemudian ikat disisi-sisi bambu dengan melingkar
 




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN CBAI KANHUR (CAPSICUM FRUTESCENS)
Cabai kathur adalah cabai yang buahnya tumbuh menjulang menghadap langit, dan nama latin dari cabai tersebut adalah (capsicum frutescens).
Tingkatan taksonnya Spesies
Klasifikasinya lebih tinggih Kapsikum
Cabai ini sering digunakan oleh masyarakat untuk dijadikan bahan utama masak, dan dijadikan oleh industry untuk pembuatan saos cabai yang biasannya dijadikan sambal untuk cemilan makanan. Cabai ini sangatlah pedas rasannya karna cabai ini hamper sama dengan cabai rawit tetapi berbeda bentuknya. Warna cabai kathur ini putih jika sudah matang warnanya berubah menjadi merah.


2.2  TABEL ANALISIS FISIOLOGI TUMBUHAN

TABEL ANALISIS FISIOLOGI TUMBUHAN
TANAMAN CABAI (CAPSICUM FRUTESCENS)
NO
KOMPONEN
ADA / TIDAK
KET

1

Sandang

Tidak




2


Pangan


Ada
-          Untuk dijadikan bahan utama masak
-          Bisa untuk pembuatan saaos cabai

3

Papan dan kosmetik

Tidak




4


Industry


Ada
-          Bisa dioleh menjadi saos cabai dan bubuk taburan makanan, ini  bisa ditemukan di pasar, supermarkert,indomart, alfamart, warung dll

5

Biodiesel (bahan bakar)

Tidak




6


Keindahan dan dekroasi


Ada
-          Bisa dijadikan hiasan rumah dibentuk dari beberapa bentuk dan segi, contohnya tanaman berbentuk kotak, merucut dll

7

Keindahan dan dekroasi

Ada


1.      Sisi nilai jual tanaman yang bermotivasi adalah tanaman yang bentuknya unik dari segi bentuk keindahannya dan jarang ditemuinnya.
2.      Pran utama tumbuhan tanaman cabai ini adalah tanaman ini harus di tanam ditempat yang cuacanya agak sejuk dan tidak panas contohnya dikebun, dilingkungan rumah dll.
3.      Keungulannya cabai kathur ini adalah :
a.       Bisa untuk obat tradisional seperti sakit gigi
b.      Daunnya bisa menyembuhkan kecabaian pada tangan
c.       Kulit cabainya bisa dijadikan manisan

2.3  TERKAITNYA ILMU TUMBUHAN CABAI DENGAN FISIOLOGI
Ada beberapa terkaitnya ilmu fisiologi tumbuhan dengan cabai antara lain :
1.      Harga nilai jual tanaman lebih tinggih
2.      Tanaman yang unik dari sebelumnya dari segi pembentukannya
3.      Bisa membuat masyarakat tertarik

 
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1.KLASIFIKASI DAN DESKRIPSI TANAMAN CABAI KANHUR
Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut :

Kerajaan          : Plantae
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Anak Kelas     : Asteridae
Bangsa                        : Solanales
Suku                : Solanaceae
Marga              : Capsicum
Jenis                : Capsicum frutescent L.

Tinggi tanaman cabai 50-150cm, batang pokok yang tua berkayu. Cabai rawit termasuk berumur panjang (perennial) dapat hidup 2-3 tahun, asal dipelihara dengan baik dan unsur hara tercukupi. Daunnya bulat telur, dasarnya lebih lebar, ujung menyempit dan meruncing, warna daun hijau muda, permukaan bawah berbulu, lebar 0,5-5 cm, panjang 1-10 cm, panjang tangkai 0,5-3,5 cm (Pracaya, 1994).

Bunganya kecil, terletak pada ujung ranting, jumlahnya satu atau dua kadang-kadang lebih. Tangkai bunga tegak, panjangnya 1,5-2,5 cm, warnanya hijau muda. Kelopak bunga kecil, berbentuk bintang sudut 5, warnanya hijau kekuningan. Mahkota bunga warna kuning-kehijauan atau kekuningan, garis tengah 0,5-1 cm, bentuk bintang bersudut 5-6. Benangsari 5 buah, tegak, warna kepala sari ungu (Pracaya, 1994).

Buah cabai rawit kecil, berbentuk kerucut, ujung runcing, tegak, dan tangkainya panjang; panjang buah 1-3 cm, garis tengah 0,3-1 cm, bila masak warnanya merah cerah, oranye atau putih kekuningan, mengkilat (Pracaya, 1994).

Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi, tergantung dari kultivarnya. Tanah yang cocok untuk tanaman cabai adalah tanah yang gembur dan subur. Apabila ditanam di tempat yang kurang cocok, cabai mudah sekali terserang hama dan penyakit. Penyakit yang merugikan misalnya penyakit akar, penyakit bercak daun, penyakit antraknosa, dan lain-lain (Pracaya, 1994).

Hingga kini telah dikenal lebih dari 12 jenis cabai. Namun demikian, yang paling banyak dibududayakan oleh petani hanya beberapa saja, yakni : cabai rawit, cabai merah, paprika, dan cabai hias. Menurut Tjahjadi (1991), cabai rawit terdiri dari cabai rawit putih, cabai rawit jengki, dan cabai rawit  jemprit (Gambar 1, 2, dan 3).Buah tanaman cabai rawit putih, cabai rawit jengki, dan cabai rawit jemprit dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1 : cabai rawit putih

 

Gambar 2 : cabai rawit jengki

 

Gambar 3 : cabai rawit jemprit

 

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai. Faktor- faktor tersebut antara lain: iklim, tanah, air, dan faktor biotik seperti gangguan hama dan patogen, serta tumbuhan pengganggu.

1.      Iklim
Faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai meliputi sinar matahari, curah hujan, kelembaban, suhu udara, angin, dan penguapan. Tanaman cabai sangat memerlukan sinar matahari, apabila kurang mendapat sinar matahari di persemaian atau pada awal pertumbuhannnya, tanaman cabai akan mengalami etiolasi, jumlah cabang sedikit dan akibatnya buah cabai yang dihasilkan akan berkurang, karena bunga cabai akan muncul dari setiap cabang (Tjahjadi, 1991). Cahaya matahari penting bagi tanaman untuk fotosintesis, pembentukan bunga, serta pembentukan dan pemasakan buah cabai (Prajnanta, 2001).

Curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan kegagalan panen. Buah-buah muda yang tertimpa hujan terus-menerus juga akan rontok. Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mempunyai kelembaban udara yang tinggi sampai sedang. Suhu rata-rata yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai antara 18-30oC. Angin yang bertiup cukup keras akanmerusak tanaman cabai, karena akan mematahkan ranting, menggugurkan bunga dan buah, bahkan dapat merobohkan tanaman. Penguapan yang tinggi dapat menyebabkan produksi cabai menurun (Tjahjadi, 1991).

2.      Tanah
Tanaman cabai tidak memerlukan struktur tanah yang khusus, tapi banyak mengandung bahan organik, baik dari jenis tanah liat atau tanah pasir, sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Penambahan bahan organik, seperti pupuk kandang atau kompos, sangat baik untuk tanaman cabai (Tjahjadi, 1991).

3.      Air
Peranan air sangat penting dalam proses fotosintesis dan proses respirasi. Air berfungsi mengisi cairan tubuh tanaman, dan sebagai pelarut unsur hara yang terdapat di dalam tanah (Prajnanta, 2001).

4.      Faktor Biotik
Selain faktor-faktor abiotik di atas, yang perlu diperhatikan juga adalah faktor biotik. Hama, patogen, dan gulma adalah faktor biotik yang sering menggagalkan panen cabai (Tjahjadi, 1991).

3.2.PENYAKIT ANTRAKNOSA
Di Indonesia berbagai jenis hama, penyakit, dan gulma juga tak kalah pentingnya, yang senantiasa mengganggu produksi pertanian. Masalah hama, penyakit, dan gulma tidak hanya menurunkan produksi, tetapi juga menyebabkan produksi tidak mantap. Kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit tidak saja mempengaruhi petani secara perorangan, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri, maupun untuk dijual, tetapi juga mempengaruhi persediaan makanan, ekonomi nasional, dan ekonomi dunia (Djafarudin, 2000).

Penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai adalah jamur C. capsici (Syd.) Butler &Bisby, C. Gloeosporioides (Penz.) Sacc.danGloeosporium piperatumEll. et. Ev. (Semangun, 2000). Penyakit ini tersebar di seluruh dunia di mana ada tanaman cabai. Penyakit ini biasa timbul di lapangan ataupun pada buah cabai yang sudah dipanen (Pracaya, 1994).
Penyakit antraknosa yang menyerang buah muda atau masak, akan menimbulkan bercak-bercak pada buah, dan bercak ini kian lama akan kian melebar. Pada akhirnya, seluruh buah akan dipenuhi bercak tersebut dan lama-lama buah akan mengerut, mengering, warna buah berubah menjadi kehitaman, dan membusuk. Jika menyerang bagian tanaman yang lain, biasanya dimulai dari bagian ujung atau pucuk tanaman. Sebagaimana pada buah, serangan awal hanya timbul bercak kecil, lama-lama akan melebar ke bawah dan akhirnya meliputi seluruh bagian tanaman yang lain. Mula-mula bagian cabang yang diserang lebih awal akan mati dulu, kemudian disusul oleh bagian yang lain. Akhirnya seluruh bagian tanaman akan mati (Setiadi, 1992).

Jamur C. capsici (Syd.) Butler &Bisby mula-mula pada buah cabai yang sudah masak kelihatan bercak kecil cekung yang berkembang sangat cepat, garis tengah bisa mencapai 3-4 cm pada buah yang besar. Bercak cekung ini berwarna merah-tua sampai coklat-muda. Buah berubah menjadi busuk-lunak, mula-mula berwarna merah kemudian menjadi coklat-muda seperti jerami (Pracaya, 1994).

Klasifikasi jamur C.capsici (Syd.) Butler &Bisby menurut Alexopoulus and Mims (1979) adalah sebagai berikut :

Kerajaan         : Myceteae
Divisi               : Amastigomycota
Anak Divisi     : Mycotina
Kelas               : Deuteromycotina
Anak Kela       : Coelomycetidae
Bangsa            : Melanconiales
Suku               : Melanconiaceae
Marga              : Colletotrichum
Jenis                : Colletotrichumcapsici (Syd.) Butler &Bisby


 
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Cabai kanhur adalah cabai rawit yang warnanya putih dan rasanya sangat pedas, cabai ini sering dijumpai di lingkungan sekitar, manfaat cabai ini sangatlah banyak bisa dijadikan untuk obat maupun manisan. Selain itu cabai ini bisa untuk penghasilan industry seperti saos cabe dan serbuk cabai.

4.2. SARAN
Jika mengkomsusi cabai kanhur ini sebaiknya jangan terlalu banyak karena bisa membuat perut merasa mulas .

4.3. LAMPIRAN FOTO

 


  
DAFTAR PUSTAKA


Cayanti, R. E. O. 2006. Pengaruh Media terhadap Kualitas Cabai Hias (Capsicum sp.) dalam Pot. Institut Pertanian Bogor. Master Thesis.
Djarwaningsih, T. 2005. Capsicum spp.: asal, persebaran, dan nilai ekonomi. Biodiversitas 6: 292—296.