Sabtu, 17 Desember 2016

tugas pembuatan makanan pare



PIPA SEHATI
Keripik Pare Sehat Bergizi Tinggi






LATAR BELAKANG
Sekarang ini banyaknya pengangguran di Indonesia diakibatkan kurang tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai sehingga diperlukannya terobosan-terobosan baru dalam menciptakan peluang kerja. Namun, bukan hal yang mudah bagi masyarakat untuk menciptakan peluang-peluang tersebut dikarenakan kurangnya pendidikan serta keterampilan. Salah satu alternatif yang paling banyak dilakukan masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah adalah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya usaha kecil-kecilan tersebut sudah membuka peluang usaha yang besar apabila dikelola dengan baik. Pada kenyataannya tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan kurangnya keterampilan dalam menentukan peluang usaha dengan kondisi daerah yang dijadikan sasaran dalam berusaha. Tentunya diperlukan keterampilan membaca peluang usaha sehingga usaha yang akan dijalani sesuai dengan permintaan sasaran dalam berusaha.
Dengan adanya produk olahan dari pare berupa Keripik Pare ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternative bagi masyarakat sebagai produk cemilan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu dapat meningkatkan nilai ekonomis dari pare dan dapat menjadi salah satu alternative peluang usaha sehingga akan terciptanya lapangan pekerjaan baru.



RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana pengolahan pare menjadi Keripik Pare sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis pare?

2. Apa saja manfaat yang terkandung dalam keripik pare?

Proses pembuatan camilan (keripik) pare ini terbilang cukup mudah dan sederhana. Sesuai dengan namanya, camilan (keripik) ini terbuat dari bahan dasar buah pare, minyak, bumbu dan lain sebagainya. Selain itu, alat untuk membuat keripik pare ini juga hanya membutuhkan wajan dan alat pengering.

      Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan keripik pare ini diantaranya adalah:
1. Penggorengan (wajan) dan alat-alat perlengkapan penggorengan lainya yang digunakan dalam  proses penggorengan.
2. Kompor gas digunakan sebagai sumber api untuk menggoreng.
3. Pengering (spiner) digunakan untuk mengeringkan pare.
4. Pisau digunakan untuk memotong pare.
5. Plastik digunakan untuk membungkus keripik pare yang sudah matang dan sudah siap jadi.
Timbangan digunakan untuk menentukan berat keripik pare yang akan dikemas dalam.
      Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat keripik pare ini adalah:
Buah pare
Garam
Minyak goreng
Ketumbar
Bawang Putih
Tepung crispy
Merica
      Proses Pengolahan
1. Kupas kulit pare terlebih dahulu. Kemudian cuci hingga bersih.
2. Setelah itu, iris buah pare agak tipis.
3. Lalu rendam pare yang sudah diiris tadi kedalam air yang sudak diberi garam selama satu malam. Garam harus dalam jumlah yang banyak, agar rasa pahit pada pare bisa hilang.
4. Setelah direndam selama satu malam, kemudian pare dicuci lagi dengan menggunakan air bersih.
5. Lalu haluskan bumbu-bumbu  yang terdiri dari bawang putih, merica,ketumbar dan garam.
6. Kemudian campurakan bumbu yang sudah dihaluskan tadi ke dalam tepung yang sudah diencerkan dengan air.
7. Masukan pare ke dalam tepung yang sudah dicampur dengan bumbu-bumbu tadi.
Setelah itu, goreng dengan api kecil sampai warnanya berubah menjadi kecoklatan.
8. Lalu angkat dari penggorengan dan keringkan dengan alat pengering (spiner).
Tiriskan
9. Keripik pare siap disajikan dalam bentuk kemasan dan siap untuk dipasarkan atau dijual.

PARE (Momordia Charantia)
Sayuran dengan cita rasa pahit yang khas itulah pare. Kebanyakan orang akan menjauhinya tanpa berusaha mengenal jenis buah atau sayur ini lebih dekat, tapi tidak sedikit pula yang menyadari dibalik pahitnya pare tersimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Mulai dari daging sayuran pare, bijinya, daun hingga akar pare dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Pare yang memiliki nama ilmiah Momordica charantia ini termasuk pohon yang tumbuh di wilayah tropis dan negeri kita ini juga negeri tropis sehingga tumbuh baik di negara kita, di mana pare ini tumbuh di dataran rendah dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar atau pohon yang ditanam. Dan pare itu hidup subur di mana-mana asal di daerah tropis. Ciri-ciri tanaman pare yaitu memiliki batang yang berbulu kasar, daunnya kasar berbentuk jantung, berlekuk 5 – 7, juga berasa pahit, bunganya berwarna kuning muda, buahnya berwarna hijau muda sampai merah muda dan memiliki panjang sekitar 8 – 14 cm. Jika telah matang akan pecah dan dagingnya terlihat merah, lembek dan berasa manis.
Manfaat dan khasiat pare :
Mencegah kanker
Mencegah diabetes
Membersihkan darah
Melancarkan percernaan
Meredakan asma
Berikut ini adalah kandungan ilmiah pare setiap 100 g (Sumber Depkes RI):
Kandungan Gizi
Prosentase
Energi
29 kal
Protein
1,1 g
Lemak
0,3 g
Karbohidrat
6,6 g
Serat
1,5 g
Kalsium
45 mg
Fosfor
64 mg
Zat Besi
1,4 mg
Vitamin A
180 IU
Vitamin B1
0,08 mg
Vitamin C
52 mg
Air
91,2 g


Manfaat Pare untuk Program Diet

Bagi Anda yang sedang diet untuk menurunkan berat badan, pare bisa menjadi solusi makanan sehat yang layak dikonsumsi. Biasanya yang sedang diet suka memilih-milih makanan yang akan dikonsumsi nih.

Menurunkan berat badan

Pare mengandung serat yang cukup tinggi sehingga bisa menjaga perut untuk kenyang lebih lama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention, pare merupakan sayuran yang rendah kalori. Dalam satu cangkir pare hanya mengandung 16 Kalori. Kandungan airnya 90 persen dan serat 2,6 gram.

Melancarkan pencernaan

Di balik rasanya yang pahit, pare ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Pare mampu merangsang enzim dalam perut yang menjaga gerakan usus sampai makanan dikeluarkan. Konsumsi pare sangat bagus untuk mengatasi masalah pencernaan seperti konstipasi.

Meningkatkan metabolisme tubuh

Manfaat lainnya dari buah pare adalah dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini memungkinkan kita untuk dapat menurunkan berat badan lebih cepat.

Mengontrol kolesterol

Buah pare ini merupakan salah satu sayuran yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, buah ini juga mampu menghilangkan lemak dalam tubuh sehingga sangat bermanfaat untuk membantu program diet Anda.

Kamis, 15 Desember 2016

tugas pratikum 3



LAPORAN PEMBUATAN MEDIUM PEMELIHARAAN
DAN PERILAKU
LALAT BUAH (Drosophila melanogaster)

Dosen pengampu : hesti wahyuningsih









DI SUSUN OLEH :
DEWI NURUL ASIYAH
1503001







SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALAPA
2016







KATA PENGANTAR


    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam penyelesaian laporan pembuatan medium pemeliharaan dan perilaku pada lalat buah (Drosophila malanogaster).

    Dalam penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya dewi nurul asiya prody biologi mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih, M.pd.

    Saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini baik dalam penyajian materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu saya butuh kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.







Terbanggi besar, 11 desember 2016
















DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
 
   BAB I PENDAHULUAN
       1.1 Latar Belakang
       1.2 Rumusan Masalah
       1.3 Tujuan
       1.4 Alat Dan Bahan
       1.5 Cara Dan Langkah kerja
 
   BAB II PEMBAHASAN
       2.1 Data Hasil Kegiatan
       2.2 Analisis Data
       2.3 pembahasan lalat buah

   BAB III PENUTUP
       3.1 Kesimpulan
       3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
      






BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
     Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan lalat terkecil di antara seranga - serangga lainya. Lalat ini lebih suka hidup di tempat - tempat yang becek atau di tepat yang kering seperti di tempat sampah yang berbau buah - buahhan ataupun dengan musim jagung dia lebih suka keluar. Serangga ini juga lebih mudah untuk di teliti oleh peneliti karena setiap 2 minggu sekali serangga ini menghasilkan generasi baru, lebih kecil dan mudah di amati.
     Sejak dulu lalat buah atau dikenal dengan nama Drosophila melanogaster banyak digunakan dalam penelitian Genetika karena lalat ini mudah dipelihara pada medium makanan yang sederhana. Selain itu, lalat buah juga mudah didapatkan di alam bebas. Dan biasanya berkerumun pada buah-buahan yang ranum karena makanannya berupa jamur yang tumbuh pada buah.
      Untuk melakukan suatu penelitian tentang lalat buah dibutuhkan sebuah medium yang cocok untuk keadaan alaminya. Sebelumnya telah pernah dilakukan penelitian mengenai medium pemeliharaan lalat buah. Medium yang mula-mula dipergunakan ialah campuran antara pisang ambon dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6:1. Namun seiring dengan waktu ditemukan kelemahan dari medium tersebut. Ternyata kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam. Sehingga dilakukanlah penelitian-penelitian baru.
      Pentingnya pembuatan medium Drosophila melanogaster ialah sebagai tempat atau medium untuk pemeliharaan lalat buah ketika melakukan percobaan Genetika. Misalnya untuk mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster dibutuhkan suatu medium agar dapat mengamati setiap fase perkembangan Drosophilla melanogaster.
      Dari uraian di atas maka dianggap perlu melakukan percobaan mengenai pembuatan medium pemeliharaan lalat buah yang sesuai dengan perbandingan komposisi tertentu.


1.2.  Rumusan Masalah
 Rumusan masalah pada serangga lalat buah tersebut iyalah :
     1. Apa itu lalat buah (Drosophila melanogaster)
     2. Manfaat lalat buah bagi manusia
     3. Berbedaan lalat jantan dengan lalat betina







1.3.  Tujuan
 Tujuan lalat buah untuk di teliti bagi manusia iyalah :
     1. Mahasiswa dapat menunjukan contoh perilaku pada lalat buah
     2. Mahasiswa dapat mendisain teknik pengamatan perilaku pada hewan
     3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan serangga tersebut

1.4.  Alat Dan Bahan
Alat dan bahan untuk menguji pada lalat buah (Drosophila melanogaster) yaitu :
     1. Toples bening
     2. Kain kasa/kain tipis
     3. Karet gelang
     4. Sendok
     5. Mikroskop
     7. Lup
     8. Cawan petri
     9. Kaki tiga
    10. Bunsen
    11. Lembar laporan sementara
    12. Tape singkong yang sudah dihaluskan 600 gram
    13. Gula merah yang sudah di haluskan 600 gram
    14. Agar - agar 7 gram
    15. Parnipan
    16. Aguades
    17. Kertas label
    18. Kertas saring
    19. Tissue
    20. Stop wacht dan
    21. Lalat buah (Dropsophila melanogaster) betina dan jantan














1.5.  Cara Dan Langkah Kerja
     1. Pasang kaki tiga dan bunsen pembakar di atas meja
     2. Letakan cawan petri atau gelas beker di atas kaki 3
     3. Hidupkan bunsen pembakar
     4. Lalu masukan gula merah yg sudah dihaluskan dengan aquades ke dalam cawan petri atau  
       gelas beker aduk sampai mendidih di api yang kecil selama 15 menit
     5. Setelah mendidih tambahkan tape, parnipan dan agar - agar ke dalam cawan petri atau gelas
       Beker
     6. Aduk sampai mendidih selama 15 menit
     7. Setelah mendidih dinginkan adonan tersebut selama 15 menit
     8. setelah itu masukan ke dalam toples yang sudah ada
     9. Sebelum di masukan tarok lipatan tisu dulu di dalam toples
    10. Kemudian adonan di masukin ke dalam toples dan lalat jantan atau betina 1 pasanglalu tutup
       dengan Kain kasa lalu ikat toples
    11. Taruk di ruangan lalu biarkan selama 1 minggu , liat berubahannya selama 1 minggu tersebut
    12. Apakah mengalami perubahan lalat menjadi banyak atau tidak sama sekali
























BAB II
PEMBAHASAN


2.1.  Data Hasil Kegiatan
Membedakan lalat buah (Drosophila melanogaster) betina dan jantan
     1. Jantan lebih kecil dari pada betina
     2. Kepala jantan lebih kecil dari pada betina
     3. Matanya yang bulat merah cerah
     4. Adomen perut jantan lebih bulat dan tumpul dari pada betina
     5. Sayap jantan lebih pendek dari pada sayap betina
     6. Tubuh lalat berwarna kecoklatan, dan ke abu - abuan
     7. Sayap nya lebih panjang dari tubuhnya
   
2.2.  Analisis Data
     Dari hasil pengamatan cara pembuatan medium lalat buah yang terbuat dari bahan-bahan campuran berupa pisang ambon, gula merah, agar-agar, ragi, nipagin, sorbic acid dan aquadest.
 Setiap bahan-bahan tersebut memiliki fungsi masing masing. Fungsinya antara lain :

1. Pisang ambon memiliki aroma tersendiri sehingga meransang datangnya                                                        lalat buah (Drosophila melanogaster) pada medium.

2. Gula merah berfungsi memberi rasa manis pada medium. Selain itu juga sangat dibutuhkan oleh lalat buah betina untuk menghsilkan telur.

3. Agar-agar berfungsi untuk memadatkan medium ketika disimpan pada botol selai.

4. Ragi digunakan agar adonan mengembang.

5. Nipagin berfungsi sebagai anti jamur dengan kata lain mencegah tumbuhnya jamur pada medium.

6. Sorbic acid berfingsi sebagai pengawet medium.

7. Kertas saring berfungsi untuk menyerap kelebihan air pada medium dan juga sebagai tempat lalat buah bertelur.

     Selain bahan, alat-alat yang digunakanpun masing-masing memiliki fungsi. Antara lain:

1. Botol merupakan tempat penyimpanan medium yang  telah dibuat.

2. Kain kasa digunakan sebagai penutup botol sehingga lalat buah yang telah ditangkap tidak mudah lepas dan pori-pori pada tutup tersebut memungkinkan lalat buah tetap mendapatkan oksigen untuk bernafas.

3. Blender digunakan untuk melumatkan pisang.

4. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume aquadest yang digunakan.

5. Cawan petri digunakan sebagai wadah untuk mencampur dan memasak adonan.

6. Pengaduk digunakan untuk mengaduk adonan hingga homogen.

7. Kompor gas berfungsi untuk memanaskan adonan hingga mendidih.
  
     Pembuatan medium tersebut merupakan hasil penelitian dari para ahli. Yang sebelumnya menggunakan campuran pisang ambon dan tape. Namun kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam sehingga dilakukan penelitian selanjutnya untuk penemuan resep baru.
           
    Cara pembuatan medium lalat buah (Drosophila melanogaster) yang telah dilakukan merupakan resep baru yang mengandung nutrient yang mudah digunakan.Seperti karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Karbohidrat dan air merupakan sumber energi bagi aktivitas lalat buah. Protein dibutuhkan  untuk kematangan seksual dan produksi telur.
Medium Drosiphila melanogaster yang telah dibuat masih memiliki kelemahan, terbukti dari hasil pengamatan bahwa Drosophilla melanogaster  yang ada pada medium tersebut mati. Tetapi medium tersebut mudah dibuat dan bahan-bahan yang digunakan pun mudah diperoleh.

















BAB lll
PENUTUP


3.1.  Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan medium pemeliharaan Dsophila melanogaster digunakan beberapa bahan dengan perbandingan koposisi yang telah ditentukan.
2. Medium yang cocok untuk pemeliharaan Drosophila melanogaster adalah medium yang steril dan  mengandung sejumlah nutrient yang dibutuhkan oleh Drisophila melanogaster .

3.2.  Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti ketika menimbang bahan yang digunakan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan porsi masing-masing bahan.
2. Sebaiknya praktikan memasukkan adonan pada botol selai dalam keadaan panas karena ketika adonan telah dingin maka adonan akan menjadi padat di cawan petri.



























DAFTAR PUSTAKA


Ilhya deall : laporan pengamatan hhtp://deallia.blogspot.co.id/2013/09/v-behaviorurdefaultumlo.html?=