Rabu, 13 September 2017

Laporan botani tumbuhan rendah “Equestinae (Paku Ekor Kuda) dan Filicinae (Paku Sejati)”



LAPORAN BOTANI TUMBUHAN RENDAH
Equestinae (Paku Ekor Kuda) dan Filicinae (Paku Sejati)”




Dosen pengampu : hesti wahyuningsih s.pd m.pd
DI SUSUN :
DEWI NURUL ASIYAH

SEKOLAH TINGGI KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALAPA
LAMPUNG TENGAH
2017



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam penyelesaian laporan botani tumbuhan rendah (Equestinae (Paku Ekor Kuda) dan Filicinae (Paku Sejati)”.
Dalam penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami prody biologi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih s.pd. m.pd.
Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan  ini baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.





Terbanggi besar, 14 September 2017




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.     Tujuan................................................................................................................. 1
D.    Manfaat.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN 
                                 I.          
1.      Apa itu tumbuhan botani rendah?

2.      Apa saja nama-nama tumbuhan botani rendah? 
                  3.      Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah?  
                  4.  Ciri – Ciri Bryophyta
                                     5.  Reproduksi Bryophyta

                                   6.      Daur Hidup Bryophyta

                               7.      Klarifikasi Bryophyta

                                   8.    Manfaat Bryophyta

BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan
B. saran

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

       I.            Latar belakang
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Dunia tumbuh – tmbuhan dikenal sebagai Kingdom plantae. Anggota kingdom plantae meliputi Kormophyta , yaitu kelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas akar , batang, dan daunnya. Kormophyta dibedakan menjadi dua berdasarkan cara perkembangbiakannya, Yaitu Kormophyta Berspora dan Kormophyta Berbiji. Lumut Bryophyta Dan Paku – Pakuan (Pteridophyta) termasuk Kormophyta Berspora. Pada tumbuhan lumut , fase gametofit lebih dominan, sedangkan pada tumbuhan paku, fase sporofitnya yang dominan.

    II.            Rumusan Masalah
1.      Apa itu tumbuhan botani rendah?

2.      Apa saja nama-nama tumbuhan botani rendah?

3.      Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah?
4.   Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah?
5.   Mengetahui Ciri – Ciri Bryophyta.?
6.   Mengetahui Reproduksi Bryophyta? 
7.   Mengetahui Daur Hidup Bryophyta? 
8    Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta? 
9    Mengetahui Manfaat Bryophyta?

 III.            Tujuan
Tujuan dari pembahasan Makalah ini adalah untuk mengetahui :
  1. Mengetahui apa itu tumbuhan rendah.
  2.  Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah.
  3. Mengetahui Ciri – Ciri Bryophyta.
  4. Mengetahui Reproduksi Bryophyta.
  5. Mengetahui Daur Hidup Bryophyta
  6. Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta
  7. Mengetahui Manfaat Bryophyta
 IV.            Manfaat
Setelah mempelajari tentang Bryophyta ( Tumbuhan Lumut ) ini diharapkan para mahasiswa - maasiswi mendapat pengertian yang lebih mendalam bahkan mampu menambah wawasan tentang tumbuhan lumut.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A.    Divisi Schizophyta
Schyzophyta berasal dari bahasa latin schizere yang berarti membelah dan phyton = tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Schizophyta ini merupakan tumbuhan yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :

1. Bakteri (Bacterra atau Schizomicetes)
2. Ganggang biru, ganggang belah, atau ganggang lendir.
Kelas bacteria atau schizomicetes :
Ø  Bakteri merupakan kelompok mahluk hidup ber sel tunggal.
Ø  Ukuran tubuhnya mencapai beberapa mikron (Mikron µ = 0.001 mm)
Ø  Bentuknya ada seperti bola, batang, bangkok,- koma dan ada yang seperti spiral.
Ø  Cara hidupnya bersifat heterotrof yaitu sebagai saprofit dan parasit.
Ø  Habitatnya bakteri bisa dimana-mana (dalam tanah, dalam air, sisa-sisa mahluk hidup, dan pada mahluk hidup.
Ø  Berkembang biak dengan membelah diri.-

Kelas Cyanophyceae
1.      Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae, Schizophyceae, atau myxophyceae) ganggang ber sel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana.
2.      Inti dan kromofora tidak ditemuka.
3.       Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang kadang-kadang berupa lendir (mycophyceae).
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      Bangsa chroococcales
a.       Berbentuk tunggal atau berbentuk kelompok tanpa spora, warna kehijauan.
b.      Suku chroococcaceae terbagi dalam 2 jenis
 a). Chrococcus turgidus
 b). Clocoocapsa sanguine
2.      Bangsa Chamacsiphonales
a.       Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang dan mempunyai spora.
b.      Suku chamaesiphonaceae Chonfervicotus

3.      Bangsa Hormogonales
a.       Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau disebungi suatu mebran.
b.      Benang-benang itu selalu bisa membentuk hermogonium.
B.     Divisi Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk talus.
Yang disebut talus adalah tubuh tumbuhan yang ditak dapat dibedakan 3 bagian utamanya yang disebut akar, batang, dan daun. Perkembang biakan terjadi secara vegetatif dan generative
Berdasarkan ciri utamanya yang menyangkut cara hidupnya dibedakan dalam 3 anak divisi yaitu:
1)      Algae (Tumbuhan ganggang)
 a. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di air.
 b. Tubuhnya bersel tunggal.
 c. Jumlah flagel pada alga berjumlah satu atau lebih.
 d. Ganggang berfungsi sebagai sumber daya nabati berbagai kebutuhan hidup- manusia, contoh ganggang hijau sebagai sayur mayur, ganggang merah untuk pembuatan agar-agar, ganggang pirang menghasilkan bahan obat, dll.
Anak divisi ganggang dapat dibedakan dalam 7 kelas :
1. Kelas Hagelata
2. Kelas Diaromeae (ganggang kersik)
3. Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Kelas Conjubatae (ganggang gandar)
5. Kelas Charophyceae (ganggang karang)
6. Kelas Phacophyceae (ganggang pirang)
7. Kelas Rhodophyceae (ganggang merah)

2).   Anak divisi fungi (cendawan / jamur)
  Cendawan tidak memilki kromatofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna. Bagian bagian tubuh yang vegetatif terdiri dari benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan misellium. Jamur berkembang biak dengan spora
Jamur dibedakan kedalam dua kelas yaitu :
a.       Kelas myxomycetes (jamur lendir)
b.      Kelas ini meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil-
b. Kelas Phycomycetes
 Phycomycetes sering hidup di air, sebagai parasit / sporofit pada hewan atau tumbuhan air, ada pula yang hidup di darat.


Phycomicetes dibagi dalam 6 bangsa yaitu :
1. Bangsa mixochytridiales
2. Bangsa Chytridiales
3. Bangsa Blastocladiales
4. Bangsa Monoblepharidales
5. Bangsa Oomycetes
6. Bangsa Zygomycetes

3).   Anak divisi lichenes (lumut kerak)
        Organisme ini sebenarnya kumpulan antara fungi dan algae, tetapi secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit di pohon. Lichenes bersifat endilitik karena tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Lichenes dibedakan kedalam 2 kelas, yaitu Ascollichenes dan Basidiolichenes.

4).   Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
       Tingkat perkembangannya lebih tinggi dari Thallophyta umumnya karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil A dan B.
Difisi ini banyak hidup di darat. Selnya mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.-
Alat kelaminnya berupa anteridium dan arkegonium. Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan kedalam 2 kelas :
1) Hepaticae (lumut hati)
2) Musci (lumut daun)

A.    Kelas Hepaticae
1. Habitat di tempat yang basah, oleh karena itu tubuhnya mempunyai struktur    yang higromorf. Ada pula habitatnya terdapat pada tempat-tempat yang kering. Contoh pada kulit-kulit pohon, dan batu cadas, sehingga tubuh mempunyai struktur yang xeromorf.

2. Lumut hati yang tidak mempuyai klorofil yaitu yang trgolong dalam marga Crypthallus dan hidup sebagai saprofit.


3. Lumut hati dibedakan dalam 3 bangsa :
    1. Anthrocerotales
    2. Marchantiales
    3. Jungermaniales

3)  Kelas Musci
1. Habitatnya diatas tanah-tanah yang gundul yang priodik mengalami masa-masa kekeringan.
2.Musci dibedakan dalam 3 bangsa:
    a. Bangsa Andrenales
       Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu suku Andreaceae dengan satu marga    Andreae
    b. Bangsa Spagnales
       Ini hanya terdapat satu suku sphagnaceae dan marga sphagnum.
       Habitatnya di tempat yang berawa-rawa.
       Contoh lumut gambut (Sphagnum fimbriatum, Sphgnum squarrosum)
   c. Bangsa Brayales
       Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu:-
       Yang tumbuh ortotrop Yang tumbuh plagiotrop
C.        Divisi Pteridophyta
 Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang marganya telah jelas mempunyai cormus.-
 Alat perkembang biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.-
 Dalam taksonomi, pteridophyta termasuk juga yang telah punah di bedakan dalam beberapa kelas :
1. Kelas Psilophytinae (paku purba) di bagi dalam :
a. Bangsa Psilotales (paku telanjang)
b. Bangsa Psilotales
2. Kelas Lycopodinae(paku kawat) dibagi dalam :
a. Bangsa Lycopodinales
b. Bangsa Selaginellales
c. Bangsa Lepidodendrales
d. Bangsa Isoetales
3. Kelas Equisetinae (paku ekor kuda) dibago dalam :
a. Bangsa equisetales
b. Bangsa Sphenophyllales
c. Bangsa Protoarticulales
4. Kelas filicinae
a. Meliputi beraneka ragam tumbuhan yang menurut bahasa sehari-hari dikenal sebagai    tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya.
b. Habitatnya tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
c. Ditinjau dari lingkungan hidupnya marga kelas ini dapat dibedakan dalam 3 golongan paku yaitu : paku tanah, paku air, dan paku epifit.
d. Paku kelas ini biasanya di jadikan hiasan antara lain:
    1. Ekor merak (Adiantum farleyense)
    2. Suplir (Adiantum cuneatum)
e. Fillicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 kelas :
   1. Eusporangiatae
   2. Leptosporangiatae
   3. Hydropterides
D.        Divisi Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat generatifnya berupa biji.
 Ciri-ciri spermatophyta adalah makroskopis dengan ketinggian bervariasi. Cara hidupnya foto autotrof. Habitatnya di darat dan di air. Mempunyai pembuluh xilem dan floem.-
 Reproduksi melalui penyerbukan.Tumbuhan biji di golongkan dalam 2 golongan, yaitu biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae).
            
           Gymnospermae terbagi kedalam 4 kelompok yaitu :
1.      Pinophyta
2.      Cycadophyta
3.      Ginkgophyt.
4.       Gnetophyta

DAFTAR LENGKAP NAMA LATIN ILMIAH TUMBUHAN 
No
Nama Umum
Nama Latin
1
Akasia
Cassia sp
2
Alang-alang
Imperata cylindrica
3
Alpukat
Persea americana
4
Anggrek
Orcidaceae
5
Anggur
Vitis vinifera
6
Apel
Malus silveltris
7
Aren
Arenga pinnata
8
Bakau
Bruguiera conyugata
9
Bambu Batu
Dendrocalamus strictus
10
Bandotan
Ageratum conyzoides
11
Bawang Bombay
Allium cepa
12
Bawang Merah
Allium ascalonicum
13
Bawang Putih
Allium sativum
14
Bayam
Amaranthus sp
15
Bayam Cabut
Amaranthus tricolor
16
Bengkuang
Pachyrrhizus erosus
17
Cabai
Capsicum annum
18
Cabai Besar
Capsicum annuum var Grossum
19
Cabai Rawit
Capsicum frutescens
20
Dadap
Erythrina
21
Gandum
Triticum aestivum
22
Jagung
Zea mays
23
Jahe
Croton argyratus
24
Jamur Tiram
Pleurotus ostreatus
25
Jati
Tectona grandis
26
Jeruk
Citrus sp
27
Jeruk Bali
Citrus x paradisi
28
Jeruk Keprok
Citrus
29
Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia
30
Jeruk Purut
Citrus hystrix
31
Kacang
Vigna mungo
32
Kacang Kedelai
Glycine max
33
Kacang Panjang
Vigna sinensis
34
Kakao
Thebroma cacao
35
Kaktus
Opuntia spp
36
Kapas
Gossypium hirsutum
37
Kapulaga
Amomum cardamomum
38
Karet
Havea brasiliensis
39
Kelapa
Cocos nucifera
40
Kelapa Sawit
Elaeis guineensis
41
Kenari
Canarium commune / C. Avenue
42
Kencur
Kaempferia galanga
43
Kubis
Brassica oleraceae
44
Kunyit
Curcuma domestica
45
Labu
Cucurbita spp
46
Lada
Piper nigrum
47
Mahoni
Swietenia mahagoni
48
Mangga
Mangifera indica
49
Manggis
Garcinia mangostama
50
Mawar
Rosa sp
51
Melati
Jasminum sambac
52
Melinjo
Gnetum gnemon
53
Mentimun
Cucumis sativus
54
Nangka
Artocarpus heterophyllus
55
Nilam
Pogostemon cablin
56
Padi
Oryza sativa
57
Padi Ketan
Oryza glutinosa
58
Pakis haji
Cycas rumphii
59
Palma
Palmae
60
Panili
Vanilla planifolia
61
Pepaya
Carica papaya
62
Pisang
Musa paradisiaca
63
Sagu
Metroxylon sago
64
Salak
Salacca edulis
65
Seledri
Apium graviolens
66
Sukun
Artocarpus communis
67
Sadu
Melia indica
68
Saga Hutan
Adenanthera microsperma
69
Saga Manis
Abrus precatorius
70
Sagu
Metroxylon sago
71
Salada Air
Nasturtium officinale
72
Salak
Salacca edulis
73
Salam
Eugenia aperculata
74
Salamandar
Grevillea robusta
75
Salangi
Samadera indica
76
Salix
Salix sp
77
Sambiloto
Andrographis paniculata
78
San chang
Dillenia Pentagyna
79
Sancang
Phemna microphylia
80
Sangitan
Sambucus javanica
81
Sangket
Basilicum polystachyon
82
Sangketan
Heliotropium indicum
83
Sangkir
Homonoia riparia
84
Sansevieria Lidah mertua
Sansevieria trifasciata
85
Sansevieria Silindris
Sansevieria cylindrica
86
Santigi
Phempis acidula
87
Sapratu
Sindora sumatrana
88
Saraka
Saraca indica
89
Sawi Hijau
Brassica campestris
90
Sawi Putih
Brassica juncea
91
Sawo
Zapota
92
Tebu
Saccharum officinale
93
Teh
Camellia sinensis
94
Teki
Cyperus roduntus
95
Terong
Solanum melongenae
96
Tomat
Lycopersicon esculentum
97
Ubi Jalar
Ipomoea batata
98
Ubi Kayu
Manihot utilisima
99
Wijen
Sesamum indicum
100
Wortel
Daucus carota

 
             Tumbuhan Lumut ( Bryophyta ) , berasal dari Bahasa Yunani (Bryon) merupakan tumbuhan pertama yang hidup didarat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana diantara semua tanaman darat. Lumut dapat ditemukan diberbagai tempat , mulai dari kutub utara (arktika) melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan. Meskipun lumut menyukai tempat yang lembab , tumbuhan tersebut dapat juga hidup didaerah gurun, lumpur, dan sungai. Hal ini dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat tinggi terhadap air, karena air ini memiliki peran peting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya seperti sperma alga hijau, memiliki flagela dan harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur. Bryophyta penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu.
Bryophyta  merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan bentuk thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan dibandingkan dengan thalophyta, antara lain :
a.      Sekalipun  ada yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof
b.      Adanya fase gametofit yang menyolok atau jelas tampak.
Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
1.      Ciri – Ciri Bryophyta
Adapun ciri – ciri Bryophyta yaitu :
  1. Pada umumnya bekuran kecil dengan tinggi kurang dari 2 cm
  2. Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun.
  3. Lumut memiliki Rizoid
  4. Dinding sel tersusun atas sellulose
  5. Hidup dirawa – rawa atau ditempat yang lembap
  6. Gametangium terdiri atas anteredium dan arkegonium.
  7. jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut :
1)      Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid – rizoid  epidermis.
2)      Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
3)      Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk   mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
  1. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
  2. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas :
1)      Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
2)      Seta atau tangki.
3)      Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
4)      Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
5)      Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
2.      Reproduksi Bryophyta
Lumut dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (Vegetatif) dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pembentukan tunas (gemma) , penyebaran spora, dan fragmentasi. Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan cara peleburan antar sel gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh alat kelamin jantan (anteridium), sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina (arkegonium). Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut :
1.      Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2.      Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium , lumut dapat dibedakan atas dua kelompok berikut :
1.      Lumut Homotalus , merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh (talus). Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.
2.      Lumut Heterotalus , merupakan kelompok lumut yang masing – masing talusnya memiliki anteridium dan arkegonium saja. Lumut demikian disebut juga dengan lumut berumah dua.Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
3.      Daur Hidup Bryophyta
Tumbuhan mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit lebih dominan dibangdingkan fase sporofit. Struktur yang sering kita lihat berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit yang haploid (n).
Daur hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh ditempat lembap dan tumbuh menjadi Protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium (Penghasil Spermatozoid) dan arkegonium (Penghasil Sel Telur).  Fase ini disebut sebagai fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersidat diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui meiosis dalam sporogonium , akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini disebut sebagai fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh ditempat yang lembap akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya daur hidup terulang lagi.
4.      Klarifikasi Bryophyta
Bryophyta terdiri atas dua kelas. Yaitu kelas Hepaticae (Lumut Hati) dan kelas Musci (Lumut Daun). Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembagan gametangium (lumut hati) serta sporogoniumnya. Klasifikasi Bryophyta adalah sebagai berikut :
  1. KELAS : HEPATICAE ( LUMUT HATI )
Talusnya pipih dorsiventral , berwarna hijau , agak berdaging, bercabang menggarpu, bagian ventral terdapat rizoid, dan sisik – sisik ventral. Hidup ditanah lembab, bebatuan dan batang pohon . kelas ini mencakup 3 ordo yaitu  Anthocerotales, Marchantiales, Jungermaniels.
a.       Ordo Anthocerotales
Terdiri satu familia saja, yakni famili Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus berbentuk cakram dengan tepih teroreh, bisanya melekat pada tanah dengan rizoid. Lumut ini memiliki talus sederhana, sel – selnya memiliki satu kloroplas seperti pada alga. Disisi bawah talus terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium terkumpul dalam suatu lekukan disisi atas talus, demikian pila arkegoniumnya. Sporangium tidak terangkat, berbentuk seperti tanduk dengan panjang 10 sampai 15 cm.
Contoh spesies : Anthoceros laevis, Anthoceros fusiformis



b.       Ordo Marchantiales
Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang
menggarpu dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Disisi bawah talus terdapat rizoid dan sel – sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik vntral. Disisi atas talus terdapat kuncup, sebagai alat pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh tangkai yang tumbuh tegak, berumah dua, jadi arkegonium dan anteredium terdapat pada talus terpisah.

Tangkai pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor dan tangkai pendukung anteridium dinamakan  anteridiofor. Arkegonium menghasilkan sel telur, sedangkan anteridium menghasilkan spermatozoid. Dengan perantara air sprematozoid membuahi ovum membentuk zigot jadi pembuahan lumut kebanyakan terjadi saat musim penghujan.  Ordo Marchantiales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:

Familia                        : Marchantiaceae
Contoh Spesies           : Marchantia polymorpha
                                      Marchantia geminata
Familia                        : Ricciaceae
Contoh Spesies           : Riccia Fluintans
                                      Riccia Nutans
c.       Ordo Jungermaniels
Umumnya talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan berbentuk percabangan menggarpu menyerupai Marchantia. Hidup diatas tanah, menempel ( epifit) pada batang pohon atau pada daun pohon – pohon dihutan. Kebanyakan telah memiliki bagian seperti batang dengan dua baris semacam daun – daun kecil yang letaknya agak miring.

Ordo Jungermaniels terbagi menjadi 2 famili, yaitu :
Familia                        : Acrogynaceae
Contoh Spesies           : Plagiochila Asplenoides
Familia                        : Anacrogynaceae
Contoh Spesies           : Pnellia Epiphylla
                                      Blasic Pusilla

  1. KELAS :  MUSCI (LUMUT DAUN)
Musci lebih maju dibandingkan dengan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid. Tumbuh diatas tanah yang lembab, batu cadas, batang pohon, dan air. Alat kelamin terkumpul pada ujung batang dan pada ujung cabang. Ada yang berumah satu (monoesis) dan berumah dua (diesis). Talus lumut jantan biasanya berukuan kecil, setelah membentuk beberapa daun segera menghasilkan anteridium. Talus lumut betina mempunyai banyak daun dan menghaslkan arkegonium. spora yang dihasilkan lumut jantan lebih kecil daripada spora yang dihasilkan lumut betina. Jadi, pada msci mulai tampak gejala heterospori. Didaerah gambut lumut dapat menutupi areal yang sangat luas.
Kelas musci meliputi 3 ordo, yaitu Andreales, Sphagnales, dan Bryales.
a.      Ordo Andreales
Ordo Andreales hanya terdiri satu famili , yakni familia Andreaceae, dengan satu marga Andreaeae. Protenema berbentuk seperti pita bercabang – cabang . kapsul spora mula - mula diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela diselubungi jaringan sporogen.
Contoh spesies : Andreaea Petrophila, Andreaaea Rupestris

b.      Ordo Sphagnales
Sphagnales hanya terdiri satu famili , yakni familia Sphagnaceae dengan satu marga Sphagnum. Kebanyakan hidup dirawa – rawa membentuk rumpun atau bantalan. Lumut yang telah mati akan membentuk tanah gambt. Protenema berbentuk seperti daun kecil, tepinya bertoreh, terdiri atas selapis sel. 
Contoh:  Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum Spuarrosum,  Sphagnum Autifolium.

c.       Ordo Bryales
Ordo bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami diferensiasi yang maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta dimana pangkalnya tertanam dalam jaringan tumbuhan gametofitnya. Bagian atas seta dimanakan apofisis. Didalam kapsul spora  terdapat ruang – ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan kolumela. Bagian atas dinding kapsul spora erdapat tutup (operculum), yang tepinya terdapat lingkaran sempit disebut Cincin. Sel – sel cincin ini mengandung lendir sehingga dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum. Ordo Bryales meliputi beberapa famili diantaranya famili Polytritrichaceae.
Contoh Spesies : Polytrichum Communae, Pogonatum Cirrhatum
5.      Manfaat Bryophyta
1)      Berikut ini adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia yaitu :
2)      Machantia Polymorpha sebagai obat penyakit Hepatitis.
3)      Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum Squarrosum, Sphagnum Acutifolium, Sphagnum Ruppinense sebagai Pengganti Kapas.
4)      Sebagai bantalan lumut di hutan , mampu menyerap air hujan dan air salju yang mencair.
5)      Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.Lumut merupakan vegetasi perintis ( tumbuhan pionir ).


 
BAB III 
PENUTUP
    
A.  Kesimpulan 
      Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.

      Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A.    Divisi Schizophyta


B.  Saran 
      Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan usaha yang maksimal pula. Baik dalam melakukan percobaan praktikum maupun dalam pembuatan laporan. Penulis menyadari dalam pembuatan laporan paraktikum ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan isi laporan ini. 
   Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
 


DAFTAR PUSTAKA  


http://maldyn-alkhuluq.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum.html
aylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact. 
Yudianto, S.A. 1992. Pengantar Cryptogame (Sistematika Tumbuhan Rendah). Bandung : Penerbit Torsito.
http://qiqirizkia.blogspot.co.id/2011/10/botani-tumbuhan-rendah.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar