LAPORAN BOTANI
TUMBUHAN RENDAH
“Equestinae (Paku Ekor Kuda) dan Filicinae (Paku Sejati)”
Dosen
pengampu : hesti wahyuningsih s.pd m.pd
DI
SUSUN :
DEWI
NURUL ASIYAH
SEKOLAH
TINGGI KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS
PALAPA
LAMPUNG
TENGAH
2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan
tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa
terima kasih dalam penyelesaian laporan botani tumbuhan rendah (“Equestinae
(Paku Ekor Kuda) dan Filicinae (Paku Sejati)”.
Dalam penulisan laporan
ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa
dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami prody biologi mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih s.pd. m.pd.
Dan saya menyadari
masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini baik dalam penyajian materi maupun teknik
penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.
Tujuan................................................................................................................. 1
D.
Manfaat.............................................................................................................. 2
I.
1. Apa itu tumbuhan botani rendah?
2. Apa saja nama-nama tumbuhan botani rendah?
3. Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah? 4. Ciri – Ciri Bryophyta
5. Reproduksi Bryophyta
6. Daur Hidup Bryophyta
7. Klarifikasi Bryophyta
8.
Manfaat Bryophyta
A. Kesimpulan
B. saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Botani
tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena
jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Dunia tumbuh – tmbuhan dikenal sebagai Kingdom
plantae. Anggota kingdom plantae meliputi Kormophyta
, yaitu kelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas akar ,
batang, dan daunnya. Kormophyta dibedakan menjadi dua berdasarkan cara
perkembangbiakannya, Yaitu Kormophyta Berspora dan Kormophyta Berbiji. Lumut
Bryophyta Dan Paku – Pakuan (Pteridophyta) termasuk Kormophyta Berspora. Pada
tumbuhan lumut , fase gametofit lebih dominan, sedangkan pada tumbuhan paku,
fase sporofitnya yang dominan.
II.
Rumusan
Masalah
1. Apa itu tumbuhan botani rendah?
2. Apa saja nama-nama tumbuhan botani rendah?
3. Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah?
4. Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah?
5. Mengetahui Ciri – Ciri
Bryophyta.?
6. Mengetahui Reproduksi Bryophyta?
7. Mengetahui Daur Hidup Bryophyta?
8 Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta?
9 Mengetahui Manfaat Bryophyta?
III.
Tujuan
Tujuan dari pembahasan Makalah ini adalah untuk
mengetahui :
- Mengetahui apa itu tumbuhan rendah.
- Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah.
- Mengetahui Ciri – Ciri Bryophyta.
- Mengetahui Reproduksi Bryophyta.
- Mengetahui Daur Hidup Bryophyta
- Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta
- Mengetahui Manfaat Bryophyta
IV.
Manfaat
Setelah mempelajari tentang Bryophyta ( Tumbuhan Lumut
) ini diharapkan para mahasiswa - maasiswi mendapat pengertian yang lebih
mendalam bahkan mampu menambah wawasan tentang tumbuhan lumut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
BOTANI
TUMBUHAN RENDAH
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi
Schizophyta
Schyzophyta berasal dari bahasa latin schizere yang berarti membelah dan phyton = tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Schizophyta ini merupakan tumbuhan yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :
Schyzophyta berasal dari bahasa latin schizere yang berarti membelah dan phyton = tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Schizophyta ini merupakan tumbuhan yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :
1. Bakteri (Bacterra atau Schizomicetes)
2. Ganggang biru, ganggang belah, atau ganggang lendir.
Kelas bacteria
atau schizomicetes :
Ø Bakteri
merupakan kelompok mahluk hidup ber sel tunggal.
Ø Ukuran
tubuhnya mencapai beberapa mikron (Mikron µ = 0.001 mm)
Ø Bentuknya
ada seperti bola, batang, bangkok,- koma dan ada yang seperti spiral.
Ø Cara
hidupnya bersifat heterotrof yaitu sebagai saprofit dan parasit.
Ø Habitatnya
bakteri bisa dimana-mana (dalam tanah, dalam air, sisa-sisa mahluk hidup, dan
pada mahluk hidup.
Ø Berkembang
biak dengan membelah diri.-
Kelas
Cyanophyceae
1. Alga
biru atau ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae, Schizophyceae,
atau myxophyceae) ganggang ber sel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur
tubuh yang masih sederhana.
2. Inti
dan kromofora tidak ditemuka.
3. Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa,
dan selulosa yang kadang-kadang berupa lendir (mycophyceae).
Cyanophyceae dibedakan dalam 3
bangsa :
1. Bangsa
chroococcales
a. Berbentuk
tunggal atau berbentuk kelompok tanpa spora, warna kehijauan.
b. Suku
chroococcaceae terbagi dalam 2 jenis
a). Chrococcus turgidus
b). Clocoocapsa sanguine
a). Chrococcus turgidus
b). Clocoocapsa sanguine
2. Bangsa
Chamacsiphonales
a. Alga
bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang dan mempunyai spora.
b. Suku
chamaesiphonaceae Chonfervicotus
3. Bangsa
Hormogonales
a. Sel-selnya
merupakan koloni berbentuk benang, atau disebungi suatu mebran.
b. Benang-benang
itu selalu bisa membentuk hermogonium.
B. Divisi
Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk talus.
Yang disebut talus adalah tubuh tumbuhan yang ditak dapat dibedakan 3 bagian utamanya yang disebut akar, batang, dan daun. Perkembang biakan terjadi secara vegetatif dan generative
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk talus.
Yang disebut talus adalah tubuh tumbuhan yang ditak dapat dibedakan 3 bagian utamanya yang disebut akar, batang, dan daun. Perkembang biakan terjadi secara vegetatif dan generative
Berdasarkan ciri utamanya yang menyangkut cara
hidupnya dibedakan dalam 3 anak divisi yaitu:
1) Algae
(Tumbuhan ganggang)
a. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di air.
b. Tubuhnya bersel tunggal.
c. Jumlah flagel pada alga berjumlah satu atau lebih.
d. Ganggang berfungsi sebagai sumber daya nabati berbagai kebutuhan hidup- manusia, contoh ganggang hijau sebagai sayur mayur, ganggang merah untuk pembuatan agar-agar, ganggang pirang menghasilkan bahan obat, dll.
a. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di air.
b. Tubuhnya bersel tunggal.
c. Jumlah flagel pada alga berjumlah satu atau lebih.
d. Ganggang berfungsi sebagai sumber daya nabati berbagai kebutuhan hidup- manusia, contoh ganggang hijau sebagai sayur mayur, ganggang merah untuk pembuatan agar-agar, ganggang pirang menghasilkan bahan obat, dll.
Anak divisi
ganggang dapat dibedakan dalam 7 kelas :
1. Kelas Hagelata
2. Kelas Diaromeae (ganggang kersik)
3. Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Kelas Conjubatae (ganggang gandar)
5. Kelas Charophyceae (ganggang karang)
6. Kelas Phacophyceae (ganggang pirang)
7. Kelas Rhodophyceae (ganggang merah)
2). Anak divisi fungi (cendawan / jamur)
1. Kelas Hagelata
2. Kelas Diaromeae (ganggang kersik)
3. Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Kelas Conjubatae (ganggang gandar)
5. Kelas Charophyceae (ganggang karang)
6. Kelas Phacophyceae (ganggang pirang)
7. Kelas Rhodophyceae (ganggang merah)
2). Anak divisi fungi (cendawan / jamur)
Cendawan tidak memilki kromatofora, oleh sebab itu umumnya tidak
berwarna. Bagian bagian tubuh yang vegetatif terdiri dari benang-benang halus
yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan misellium. Jamur berkembang biak
dengan spora
Jamur dibedakan kedalam dua kelas yaitu :
Jamur dibedakan kedalam dua kelas yaitu :
a. Kelas
myxomycetes (jamur lendir)
b. Kelas
ini meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil-
b. Kelas Phycomycetes
Phycomycetes sering hidup di air, sebagai parasit / sporofit pada hewan atau tumbuhan air, ada pula yang hidup di darat.
b. Kelas Phycomycetes
Phycomycetes sering hidup di air, sebagai parasit / sporofit pada hewan atau tumbuhan air, ada pula yang hidup di darat.
Phycomicetes dibagi dalam 6 bangsa yaitu :
1. Bangsa mixochytridiales
2. Bangsa Chytridiales
3. Bangsa Blastocladiales
4. Bangsa Monoblepharidales
5. Bangsa Oomycetes
6. Bangsa Zygomycetes
3). Anak divisi lichenes (lumut kerak)
2. Bangsa Chytridiales
3. Bangsa Blastocladiales
4. Bangsa Monoblepharidales
5. Bangsa Oomycetes
6. Bangsa Zygomycetes
3). Anak divisi lichenes (lumut kerak)
Organisme ini sebenarnya kumpulan
antara fungi dan algae, tetapi secara morfologi dan fisiologi merupakan satu
kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit di pohon. Lichenes bersifat endilitik
karena tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam
pembentukan tanah. Lichenes dibedakan kedalam 2 kelas, yaitu Ascollichenes dan
Basidiolichenes.
4). Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
Tingkat perkembangannya lebih tinggi dari Thallophyta umumnya karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil A dan B.
Difisi ini banyak hidup di darat. Selnya mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.-
Alat kelaminnya berupa anteridium dan arkegonium. Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan kedalam 2 kelas :
1) Hepaticae (lumut hati)
2) Musci (lumut daun)
4). Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
Tingkat perkembangannya lebih tinggi dari Thallophyta umumnya karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil A dan B.
Difisi ini banyak hidup di darat. Selnya mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.-
Alat kelaminnya berupa anteridium dan arkegonium. Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan kedalam 2 kelas :
1) Hepaticae (lumut hati)
2) Musci (lumut daun)
A. Kelas
Hepaticae
1. Habitat di tempat yang basah, oleh karena itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf. Ada pula habitatnya terdapat pada tempat-tempat yang kering. Contoh pada kulit-kulit pohon, dan batu cadas, sehingga tubuh mempunyai struktur yang xeromorf.
1. Habitat di tempat yang basah, oleh karena itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf. Ada pula habitatnya terdapat pada tempat-tempat yang kering. Contoh pada kulit-kulit pohon, dan batu cadas, sehingga tubuh mempunyai struktur yang xeromorf.
2. Lumut hati yang tidak
mempuyai klorofil yaitu yang trgolong dalam marga Crypthallus dan hidup sebagai
saprofit.
3. Lumut hati dibedakan dalam 3
bangsa :
1. Anthrocerotales
2. Marchantiales
3. Jungermaniales
1. Anthrocerotales
2. Marchantiales
3. Jungermaniales
3) Kelas Musci
1. Habitatnya diatas tanah-tanah
yang gundul yang priodik mengalami masa-masa kekeringan.
2.Musci dibedakan dalam 3 bangsa:
a. Bangsa Andrenales
Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu suku Andreaceae dengan satu marga Andreae
b. Bangsa Spagnales
Ini hanya terdapat satu suku sphagnaceae dan marga sphagnum.
Habitatnya di tempat yang berawa-rawa.
Contoh lumut gambut (Sphagnum fimbriatum, Sphgnum squarrosum)
c. Bangsa Brayales
Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu:-
Yang tumbuh ortotrop Yang tumbuh plagiotrop
a. Bangsa Andrenales
Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu suku Andreaceae dengan satu marga Andreae
b. Bangsa Spagnales
Ini hanya terdapat satu suku sphagnaceae dan marga sphagnum.
Habitatnya di tempat yang berawa-rawa.
Contoh lumut gambut (Sphagnum fimbriatum, Sphgnum squarrosum)
c. Bangsa Brayales
Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu:-
Yang tumbuh ortotrop Yang tumbuh plagiotrop
C. Divisi Pteridophyta
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang marganya telah jelas mempunyai cormus.-
Alat perkembang biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.-
Dalam taksonomi, pteridophyta termasuk juga yang telah punah di bedakan dalam beberapa kelas :
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang marganya telah jelas mempunyai cormus.-
Alat perkembang biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.-
Dalam taksonomi, pteridophyta termasuk juga yang telah punah di bedakan dalam beberapa kelas :
1. Kelas
Psilophytinae (paku purba) di bagi dalam :
a. Bangsa Psilotales (paku telanjang)
b. Bangsa Psilotales
a. Bangsa Psilotales (paku telanjang)
b. Bangsa Psilotales
2. Kelas
Lycopodinae(paku kawat) dibagi dalam :
a. Bangsa Lycopodinales
b. Bangsa Selaginellales
c. Bangsa Lepidodendrales
d. Bangsa Isoetales
a. Bangsa Lycopodinales
b. Bangsa Selaginellales
c. Bangsa Lepidodendrales
d. Bangsa Isoetales
3. Kelas
Equisetinae (paku ekor kuda) dibago dalam :
a. Bangsa equisetales
b. Bangsa Sphenophyllales
c. Bangsa Protoarticulales
a. Bangsa equisetales
b. Bangsa Sphenophyllales
c. Bangsa Protoarticulales
4. Kelas
filicinae
a. Meliputi beraneka ragam tumbuhan yang menurut bahasa sehari-hari dikenal sebagai tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya.
b. Habitatnya tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
c. Ditinjau dari lingkungan hidupnya marga kelas ini dapat dibedakan dalam 3 golongan paku yaitu : paku tanah, paku air, dan paku epifit.
d. Paku kelas ini biasanya di jadikan hiasan antara lain:
1. Ekor merak (Adiantum farleyense)
2. Suplir (Adiantum cuneatum)
e. Fillicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 kelas :
1. Eusporangiatae
2. Leptosporangiatae
3. Hydropterides
a. Meliputi beraneka ragam tumbuhan yang menurut bahasa sehari-hari dikenal sebagai tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya.
b. Habitatnya tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
c. Ditinjau dari lingkungan hidupnya marga kelas ini dapat dibedakan dalam 3 golongan paku yaitu : paku tanah, paku air, dan paku epifit.
d. Paku kelas ini biasanya di jadikan hiasan antara lain:
1. Ekor merak (Adiantum farleyense)
2. Suplir (Adiantum cuneatum)
e. Fillicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 kelas :
1. Eusporangiatae
2. Leptosporangiatae
3. Hydropterides
D. Divisi Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat generatifnya berupa biji.
Ciri-ciri spermatophyta adalah makroskopis dengan ketinggian bervariasi. Cara hidupnya foto autotrof. Habitatnya di darat dan di air. Mempunyai pembuluh xilem dan floem.-
Reproduksi melalui penyerbukan.Tumbuhan biji di golongkan dalam 2 golongan, yaitu biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat generatifnya berupa biji.
Ciri-ciri spermatophyta adalah makroskopis dengan ketinggian bervariasi. Cara hidupnya foto autotrof. Habitatnya di darat dan di air. Mempunyai pembuluh xilem dan floem.-
Reproduksi melalui penyerbukan.Tumbuhan biji di golongkan dalam 2 golongan, yaitu biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae).
Gymnospermae
terbagi kedalam 4 kelompok yaitu :
1.
Pinophyta
2.
Cycadophyta
3.
Ginkgophyt.
4.
Gnetophyta
DAFTAR LENGKAP NAMA LATIN ILMIAH TUMBUHAN
No
|
Nama Umum
|
Nama Latin
|
1
|
Akasia
|
Cassia sp
|
2
|
Alang-alang
|
Imperata cylindrica
|
3
|
Alpukat
|
Persea americana
|
4
|
Anggrek
|
Orcidaceae
|
5
|
Anggur
|
Vitis vinifera
|
6
|
Apel
|
Malus silveltris
|
7
|
Aren
|
Arenga pinnata
|
8
|
Bakau
|
Bruguiera conyugata
|
9
|
Bambu Batu
|
Dendrocalamus strictus
|
10
|
Bandotan
|
Ageratum conyzoides
|
11
|
Bawang Bombay
|
Allium cepa
|
12
|
Bawang Merah
|
Allium ascalonicum
|
13
|
Bawang Putih
|
Allium sativum
|
14
|
Bayam
|
Amaranthus sp
|
15
|
Bayam Cabut
|
Amaranthus tricolor
|
16
|
Bengkuang
|
Pachyrrhizus erosus
|
17
|
Cabai
|
Capsicum annum
|
18
|
Cabai Besar
|
Capsicum annuum var Grossum
|
19
|
Cabai Rawit
|
Capsicum frutescens
|
20
|
Dadap
|
Erythrina
|
21
|
Gandum
|
Triticum aestivum
|
22
|
Jagung
|
Zea mays
|
23
|
Jahe
|
Croton argyratus
|
24
|
Jamur Tiram
|
Pleurotus ostreatus
|
25
|
Jati
|
Tectona grandis
|
26
|
Jeruk
|
Citrus sp
|
27
|
Jeruk Bali
|
Citrus x paradisi
|
28
|
Jeruk Keprok
|
Citrus
|
29
|
Jeruk Nipis
|
Citrus aurantifolia
|
30
|
Jeruk Purut
|
Citrus hystrix
|
31
|
Kacang
|
Vigna mungo
|
32
|
Kacang Kedelai
|
Glycine max
|
33
|
Kacang Panjang
|
Vigna sinensis
|
34
|
Kakao
|
Thebroma cacao
|
35
|
Kaktus
|
Opuntia spp
|
36
|
Kapas
|
Gossypium hirsutum
|
37
|
Kapulaga
|
Amomum cardamomum
|
38
|
Karet
|
Havea brasiliensis
|
39
|
Kelapa
|
Cocos nucifera
|
40
|
Kelapa Sawit
|
Elaeis guineensis
|
41
|
Kenari
|
Canarium commune / C. Avenue
|
42
|
Kencur
|
Kaempferia galanga
|
43
|
Kubis
|
Brassica oleraceae
|
44
|
Kunyit
|
Curcuma domestica
|
45
|
Labu
|
Cucurbita spp
|
46
|
Lada
|
Piper nigrum
|
47
|
Mahoni
|
Swietenia mahagoni
|
48
|
Mangga
|
Mangifera indica
|
49
|
Manggis
|
Garcinia mangostama
|
50
|
Mawar
|
Rosa sp
|
51
|
Melati
|
Jasminum sambac
|
52
|
Melinjo
|
Gnetum gnemon
|
53
|
Mentimun
|
Cucumis sativus
|
54
|
Nangka
|
Artocarpus heterophyllus
|
55
|
Nilam
|
Pogostemon cablin
|
56
|
Padi
|
Oryza sativa
|
57
|
Padi Ketan
|
Oryza glutinosa
|
58
|
Pakis haji
|
Cycas rumphii
|
59
|
Palma
|
Palmae
|
60
|
Panili
|
Vanilla planifolia
|
61
|
Pepaya
|
Carica papaya
|
62
|
Pisang
|
Musa paradisiaca
|
63
|
Sagu
|
Metroxylon sago
|
64
|
Salak
|
Salacca edulis
|
65
|
Seledri
|
Apium graviolens
|
66
|
Sukun
|
Artocarpus communis
|
67
|
Sadu
|
Melia indica
|
68
|
Saga Hutan
|
Adenanthera microsperma
|
69
|
Saga Manis
|
Abrus precatorius
|
70
|
Sagu
|
Metroxylon sago
|
71
|
Salada Air
|
Nasturtium officinale
|
72
|
Salak
|
Salacca edulis
|
73
|
Salam
|
Eugenia aperculata
|
74
|
Salamandar
|
Grevillea robusta
|
75
|
Salangi
|
Samadera indica
|
76
|
Salix
|
Salix sp
|
77
|
Sambiloto
|
Andrographis paniculata
|
78
|
San chang
|
Dillenia Pentagyna
|
79
|
Sancang
|
Phemna microphylia
|
80
|
Sangitan
|
Sambucus javanica
|
81
|
Sangket
|
Basilicum polystachyon
|
82
|
Sangketan
|
Heliotropium indicum
|
83
|
Sangkir
|
Homonoia riparia
|
84
|
Sansevieria Lidah mertua
|
Sansevieria trifasciata
|
85
|
Sansevieria Silindris
|
Sansevieria cylindrica
|
86
|
Santigi
|
Phempis acidula
|
87
|
Sapratu
|
Sindora sumatrana
|
88
|
Saraka
|
Saraca indica
|
89
|
Sawi Hijau
|
Brassica campestris
|
90
|
Sawi Putih
|
Brassica juncea
|
91
|
Sawo
|
Zapota
|
92
|
Tebu
|
Saccharum officinale
|
93
|
Teh
|
Camellia sinensis
|
94
|
Teki
|
Cyperus roduntus
|
95
|
Terong
|
Solanum melongenae
|
96
|
Tomat
|
Lycopersicon esculentum
|
97
|
Ubi Jalar
|
Ipomoea batata
|
98
|
Ubi Kayu
|
Manihot utilisima
|
99
|
Wijen
|
Sesamum indicum
|
100
|
Wortel
|
Daucus carota
|
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan
rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan darat, tidak seperti halnya
jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan bentuk
thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan
dibandingkan dengan thalophyta, antara lain :
a. Sekalipun ada
yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof
b. Adanya fase gametofit yang menyolok atau jelas tampak.
Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah
terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut
mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit
dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang
menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang
menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk
seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina)
berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Selain
pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan
kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
1. Ciri – Ciri Bryophyta
Adapun ciri – ciri Bryophyta yaitu :
- Pada umumnya bekuran kecil dengan tinggi kurang dari 2 cm
- Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun.
- Lumut memiliki Rizoid
- Dinding sel tersusun atas sellulose
- Hidup dirawa – rawa atau ditempat yang lembap
- Gametangium terdiri atas anteredium dan arkegonium.
- jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut :
1)
Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid – rizoid
epidermis.
2)
Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan
korteks.
3)
Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk
mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
- Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
- Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas :
1)
Vaginula , kaki yang
diselubungi sisa dinding arkegonium.
2)
Seta atau tangki.
3)
Apofisis, yaitu ujung
seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
4)
Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
5)
Kolumela, jaringan yang
tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
2.
Reproduksi Bryophyta
Lumut
dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (Vegetatif) dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya melalui pembentukan tunas (gemma) , penyebaran spora, dan
fragmentasi. Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan cara peleburan antar
sel gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid
dihasilkan oleh alat kelamin jantan (anteridium), sedangkan ovum dihasilkan
oleh alat kelamin betina (arkegonium). Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan
maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium ,
yaitu sebagai berikut :
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar
yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat
sejumlah sel induk spermatozoid.
Berdasarkan
letak anteridium dan arkegonium , lumut dapat dibedakan atas dua kelompok
berikut :
1.
Lumut
Homotalus , merupakan
kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh (talus).
Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.
2.
Lumut
Heterotalus , merupakan
kelompok lumut yang masing – masing talusnya memiliki anteridium dan arkegonium
saja. Lumut demikian disebut juga dengan lumut berumah dua.Reproduksi aseksual dan
seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang
disebut metagenesis.
3.
Daur Hidup Bryophyta
Tumbuhan
mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan
fase sporofit. Fase gametofit lebih dominan dibangdingkan fase sporofit.
Struktur yang sering kita lihat berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit
yang haploid (n).
Daur
hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh ditempat lembap dan tumbuh
menjadi Protonema. Protonema akan
tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium
(Penghasil Spermatozoid) dan arkegonium (Penghasil Sel Telur). Fase ini disebut sebagai fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut
tersebut. Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk
zigot yang bersidat diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit
menghasilkan sporogonium. Melalui meiosis dalam sporogonium , akan dihasilkan
spora yang haploid. Fase ini disebut sebagai fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh ditempat
yang lembap akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya
daur hidup terulang lagi.
4.
Klarifikasi Bryophyta
Bryophyta
terdiri atas dua kelas. Yaitu kelas Hepaticae (Lumut Hati) dan kelas Musci
(Lumut Daun). Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembagan gametangium
(lumut hati) serta sporogoniumnya. Klasifikasi Bryophyta adalah sebagai berikut
:
- KELAS : HEPATICAE ( LUMUT HATI )
Talusnya
pipih dorsiventral , berwarna hijau , agak berdaging, bercabang menggarpu,
bagian ventral terdapat rizoid, dan sisik – sisik ventral. Hidup ditanah
lembab, bebatuan dan batang pohon . kelas ini mencakup 3 ordo yaitu Anthocerotales,
Marchantiales, Jungermaniels.
a.
Ordo
Anthocerotales
Terdiri
satu familia saja, yakni famili Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus
berbentuk cakram dengan tepih teroreh, bisanya melekat pada tanah dengan
rizoid. Lumut ini memiliki talus sederhana, sel – selnya memiliki satu
kloroplas seperti pada alga. Disisi bawah talus terdapat stoma yang hampir
selalu terisi lendir. Anteridium terkumpul dalam suatu lekukan disisi atas
talus, demikian pila arkegoniumnya. Sporangium tidak terangkat, berbentuk
seperti tanduk dengan panjang 10 sampai 15 cm.
Contoh spesies :
Anthoceros laevis,
Anthoceros
fusiformis
b.
Ordo Marchantiales
Talus berbentuk pita, berdaging,
berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang
menggarpu dengan rusuk tengah yang tidak
begitu jelas. Disisi bawah talus terdapat rizoid dan sel – sel yang menyerupai
daun yang dinamakan sisik vntral. Disisi atas talus terdapat kuncup, sebagai
alat pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh tangkai yang tumbuh tegak,
berumah dua, jadi arkegonium dan anteredium terdapat pada talus terpisah.
Tangkai pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor dan tangkai pendukung
anteridium dinamakan anteridiofor. Arkegonium menghasilkan sel
telur, sedangkan anteridium menghasilkan spermatozoid. Dengan perantara air
sprematozoid membuahi ovum membentuk zigot jadi pembuahan lumut kebanyakan
terjadi saat musim penghujan. Ordo
Marchantiales terbagi menjadi 2 famili,
yaitu:
Familia : Marchantiaceae
Contoh Spesies : Marchantia polymorpha
Marchantia geminata
Familia : Ricciaceae
Contoh Spesies : Riccia Fluintans
Riccia Nutans
c.
Ordo
Jungermaniels
Umumnya
talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan berbentuk percabangan menggarpu
menyerupai Marchantia. Hidup diatas tanah, menempel ( epifit) pada batang pohon
atau pada daun pohon – pohon dihutan. Kebanyakan telah memiliki bagian seperti
batang dengan dua baris semacam daun – daun kecil yang letaknya agak miring.
Ordo Jungermaniels terbagi menjadi
2 famili, yaitu :
Familia : Acrogynaceae
Contoh Spesies : Plagiochila Asplenoides
Familia : Anacrogynaceae
Contoh Spesies : Pnellia Epiphylla
Blasic Pusilla
- KELAS : MUSCI (LUMUT DAUN)
Musci
lebih maju dibandingkan dengan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun
sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid. Tumbuh diatas tanah yang lembab,
batu cadas, batang pohon, dan air. Alat kelamin terkumpul pada ujung batang dan
pada ujung cabang. Ada yang berumah satu (monoesis)
dan berumah dua (diesis). Talus
lumut jantan biasanya berukuan kecil, setelah membentuk beberapa daun segera
menghasilkan anteridium. Talus lumut betina mempunyai banyak daun dan
menghaslkan arkegonium. spora yang dihasilkan lumut jantan lebih kecil daripada
spora yang dihasilkan lumut betina. Jadi, pada msci mulai tampak gejala heterospori.
Didaerah gambut lumut dapat menutupi areal yang sangat luas.
Kelas
musci meliputi 3 ordo, yaitu Andreales,
Sphagnales, dan Bryales.
a.
Ordo
Andreales
Ordo
Andreales hanya terdiri satu famili , yakni familia Andreaceae, dengan satu marga Andreaeae.
Protenema berbentuk seperti pita bercabang – cabang . kapsul spora mula - mula
diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela diselubungi
jaringan sporogen.
Contoh
spesies : Andreaea Petrophila, Andreaaea
Rupestris
b.
Ordo
Sphagnales
Sphagnales
hanya terdiri satu famili , yakni familia Sphagnaceae
dengan satu marga Sphagnum.
Kebanyakan hidup dirawa – rawa membentuk rumpun atau bantalan. Lumut yang telah
mati akan membentuk tanah gambt. Protenema berbentuk seperti daun kecil,
tepinya bertoreh, terdiri atas selapis sel.
Contoh: Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum
Spuarrosum, Sphagnum Autifolium.
c.
Ordo
Bryales
Ordo
bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami
diferensiasi yang maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta dimana pangkalnya tertanam dalam
jaringan tumbuhan gametofitnya. Bagian atas seta dimanakan apofisis. Didalam kapsul spora
terdapat ruang – ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan kolumela.
Bagian atas dinding kapsul spora erdapat tutup (operculum), yang tepinya terdapat lingkaran sempit disebut Cincin. Sel – sel cincin ini mengandung
lendir sehingga dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum. Ordo
Bryales meliputi beberapa famili diantaranya famili Polytritrichaceae.
Contoh
Spesies : Polytrichum Communae, Pogonatum
Cirrhatum
5.
Manfaat Bryophyta
1)
Berikut
ini adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia yaitu :
2)
Machantia Polymorpha
sebagai obat penyakit Hepatitis.
3)
Sphagnum Fimbriatum,
Sphagnum Squarrosum, Sphagnum Acutifolium, Sphagnum Ruppinense sebagai
Pengganti Kapas.
4)
Sebagai bantalan lumut
di hutan , mampu menyerap air hujan dan air salju yang mencair.
5)
Lumut gambut di daerah
rawa sebagai penyubur tanah.Lumut merupakan vegetasi perintis ( tumbuhan pionir
).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi Schizophyta
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan usaha yang maksimal pula. Baik dalam melakukan percobaan praktikum maupun dalam pembuatan laporan. Penulis menyadari dalam pembuatan laporan paraktikum ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan isi laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://maldyn-alkhuluq.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum.html
aylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact.
Yudianto, S.A. 1992. Pengantar Cryptogame (Sistematika Tumbuhan Rendah). Bandung : Penerbit Torsito.
http://qiqirizkia.blogspot.co.id/2011/10/botani-tumbuhan-rendah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar