LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM
EKSPRESI PERCOBAAN URINE MANUSIA DENGAN URINE SAPI
Dosen pengampu : hesti wahyuningsih
s.pd m.pd
DI SUSUN : DEWI NURUL ASIYAH
NPM : 1503001
SEKOLAH
TINGGI KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS
PALAPA
LAMPUNG
TENGAH
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan
pembuatan laporan ini dengan tepat
waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima
kasih dalam penyelesaian laporan praktikum Sistem ekspresi percobaan urine
manusia dengan urine sapi.
Dalam
penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan,
dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu saya dewi nurul asiyah prody
biologi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti
wahyuningsih s.pd. m.pd.
Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan laporan ini baik dalam
penyajian materi maupu refelks penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan
penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.
Terbanggi
besar, 6 juni 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.
Alat
dan bahan
2.
Waktu
dan tempat
3.
Tanggal
dan mata kuliah
4.
Topik
praktikum
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktikum
1.3. Cara Kerja
1.4. Tinjauan pustaka
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Dasar teori
2.2. Hasil
praktikum
2.3.
Analisis data
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Alat dan bahan
1. Baju Laboratorium,Masker,Sarung tangan,
2. Bunsen,Kaki tiga,Gegap,Kawat kasa,Korek api
3. Tabung reaksi,Rak tabung reaksi,Penjepit,Pipet tetes
5. Kertas Lakmus (indicator universal),Larutan biuret,Larutan benedict,Larutan AgNO3
2. Waktu dan tempat
1.
Waktu
09 : 00 - 11 : 15
2.
Tempat
di Leb Laboratorium STKIP TUNAS PALAPA
3. Tanggal dan mata kuliah
1.
Tanggal 04 juni 2017
2.
Mata kuliah fisiologi hewan
4. Topik praktikum
System ekspresi urine manusia dan
urine sapi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem ekskresi adalah system
yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat
yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni adalah cairan
sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh
melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning
muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan
agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat,
ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine
normal, kisaran 900-1200ml
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui :
1. Mengetahui ada atau tidaknya glukosa dalam urine
manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
2. Mengetahui ada atau tidaknya protein dalam urine
manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
3. Mengetahui ada atau tidaknya endapan klorida dalam
urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos Taurus
4. Mengetahui rata-rata pH urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos taurus
1.3 Cara Kerja
1. Uji pH Urine
1)
Masukkan
urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos
taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
(perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)
Celupkan
kertas indicator universal ke dalam masing-masing urine
3)
Cocokkan
perubahan warna kertas indikator dengan warna standart pH
4) Catat hasil pengamatanmu.
2.
Uji
kandungan Glukosa urine
1)
Masukkan
urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos
taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
(perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label).
2)
Tambahkan 15
tetes reagen benedict ke dalam
masing-masing urine.
3)
Panaskan di
atas bunsen selama 1 – 2 menit dan goyang-goyangkan tabung reaksinya.
4)
Amati
perubahan warna dan endapan yang terjadi.
a)
Hijau : kadar glukosa 1 %
b)
Merah : kadar glukosa 1,5 %
c)
Orange : kadar glukosa 2 %
d)
Kuning : kadar glukosa 5 %
3. Uji
Protein urine
1)
Masukkan
urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos
taurus, sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
(perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)
Tambahkan 8
tetes larutan reagen biuret kedalam masing-masing tabung yang berisi urine
3)
Amati
perubahan warna yang terjadi
4) Catat dalam tabel hasil pengamatan
4. Uji Kandungan Klorida (Cl)
1)
Masukkan
urine manusia, urine Felis silvestris catus, urine Bos
taurus, sebanyak 5 ml kedalam tabung reaksi
(perurine dimasukkan dalam tabung yang berbeda, dan di beri label)
2)
Tambahkan 5
tetes larutan AgNO3 10% ke dalam masing-masing tabung yang berisi urine
3)
Amati
perubahan yang terjadi, adanya endapan putih menunjukkan adanya klorida radikal
dalam urine
4) Lengkapilah tabel berikut :
No
|
Nama
|
Tes/Uji
|
||||
pH
|
Glukosa
|
Protein
|
Klorida
|
Warna
|
||
1
|
%
|
|||||
2
|
%
|
|||||
3
|
urine Felis silvestris catus
|
%
|
||||
4
|
urine Bos taurus
|
%
|
5)
Buatlah
laporan hasil praktikum anda tersebut dalam benruk blok pribadi, beserta
lampirannya.
6)
Konfirmasi
segera dengan dosen pengampu anda jika sudah selesai anda kerjakan pada blok
pribadi anda.
1.4 Tinjauan pustaka
1) StrukturGinjal
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.
Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai.
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.
Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai.
2)
oses pembentukan urin
a.
Filtrasi
(penyaringan)
Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).
Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.
Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).
Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.
b.
Reabsorpsi (penyerapan)
Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dasar teori
Sistem ekskresi adalah system yang
berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang
membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urine atau air seni adalah cairan
sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh
melalui proses urinasi. Urine normal berwarna jernih transparan warna kuning
muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak
lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat,
ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine
normal, kisaran 900-1200ml
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan
harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
2.2. Hasil praktikum
Hasil praktikum pada urine manusia menunjukan bahwa :
1)
Masukan
urine manusia ke dalam gelas berukurasn 2 ml
2)
Kemudian masukan urine manusia ke gelas tabung reaksi dan kemudian ukur PH
warnanya.
3)
Urine manusia menunjukian PH warna nomer 9 pada warna pink muda.
4)
Dan selanjutnya teteskan larutan benedict sebanyak 15 tetes lalu panaskan
urine tersebut.
5)
Setelah mengeluarkan endapan tersebut kemudian cek warna endapan tersebut
dengan teliti.
6)
Setelah diteliti warna endapan berwarna hijau, uji glukosanya suman 1% itu
artinya menunjukan kadar glukosanya rendah.
7)
Kemudian setelah dididinginkan beberapa menit, warna berubah menjadi
kuning. Itu menunjukan kadar gula atau glukosa menjadi 5%.
Hasil praktikum pada
urine manusia menunjukan bahwa :
1)
Masukan
urine sapi ke dalam gelas berukurasn 2 ml
2)
Kemudian masukan urine sapi ke gelas tabung reaksi dan kemudian ukur PH
warnanya.
3)
Urine sapi menunjukian PH warna nomer 6 pada warna pink ke unguan.
4)
Dan selanjutnya teteskan larutan benedict sebanyak 15 tetes lalu panaskan
urine tersebut.
5)
Setelah mengeluarkan endapan tersebut kemudian cek warna endapan tersebut
dengan teliti.
6)
Setelah diteliti warna endapan berwarna kuning, uji glukosanya 15% itu
artinya menunjukan kadar glukosanya tinggi.
7)
Kemudian setelah dididinginkan beberapa menit, warna berubah menjadi
orange. Itu menunjukan kadar gula atau glukosa menjadi 5%.
2.3. Analisis data
Pada percobaan saat meneliti urine manusia dan urine
sapi , pada urine manusia rata-rata kadar glukosanya minimal 2% untuk normal
dan jika lebih dari 2% mengalami gula darah yang sangat tinggi. Berbeda dengan
percobaan penelitian pada urine sapi , rata-rata urine sapi kadar glukosanya 5%
itu artinya glukosa pada urine sapi tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,maka
dapat diambil beberapa kesimpulan,antara lain :
- Dapat diketahui kandungan zat yang terdapat dalam urine dengan melakukan uji amoniak, uji klorida, uji protein dan uji glukosa.
- Dari hasil uji kandungan urine, diketahui bahwa tidak ada endapan pada uji glukosa, dan uji protein , berarti urine itu sehat dan tidak ada kelainan.
3.2. Saran
Jika glukosa urine manusia tinggi berarti dia mengalami kadar
gula yang bsangat tinggi itu artinya harus berhenti banyak memakan yang
manis-manis.
Berbeda dengan
urine sapi, urine sapi emg rata-rata sangat tinggi glukosanya, itu karena
banyak memakan-makanan berupa ongok karna zat dan protein nya sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Saktiyono. 2008. Seribu Pena
Biologi. Jakarta : Erlangga
https://www.google.com
/laporan biologi uji urin/Laporan Praktikum
Uji Urin _ Islamic
Science's
Blog.htm
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar