Senin, 17 Desember 2018

LAPORAN GENETIKA SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER



LAPORAN GENETIKA SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER
Dosen pengampu : Hesty Wahyuningsih S.Pd M.Pd


DISUSUN OLEH :
DEWI NURUL ASIYAH
1503001



SEKOLAH TINGGi KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALPA
2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Laporan ini dengan tepat waktu. Saya yang bernama Dewi Nurul Asiyah Prody Biologi ingin menyampaikan rasa terima kasih oleh dosen saya Ibu Hesty Wahyuningsih S.Pd M.pd telah memberikan materi pembelajaran oleh saya yaitu praktikum tentang siklus hidup Drosophila melanogaster.
Dalam penulisan makalah ini, saya ingin saudara yang membaca memberikan kritik dan saran oleh saya guna untuk membantu memperbaiki pada penulisan laporan saya. Dan saya menyadari dalam penulisan Laporan ini banyak kekurangan, kesalahan dalam penulisan-nya. Terima kasih saya ucapkan.
Walaikum’salam Wr.Wb



Terbanggi Besar, 15 Desember 2018








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
1.3. Alat Dan Bahan
1.4. Cara Kerja
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lalat Buah
2.2. Faktor Pertumbuhan Siklusnya
2.3. Cara Hidup Lalat Buah
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2.Lampiran
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.  Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):    
Kingdom
Animalia
Phyllum
Arthropoda

Kelas
Insecta
Ordo
Diptera

Famili
Drosophilidae
Genus
Drosophila
Spesies

Drosophila melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalatyang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaiptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur.segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan imetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) an poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada d dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilsasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.




1.2. Tujuan
1.      Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
2.      Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
3.      Mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila melanogaster.

1.3. Alat Dan Bahan
 Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum antara lain :
1.      Toples                         
2.      Kain kasa
3.      Karet
4.      Gelas
5.      Tape
6.      Pisang
7.      Parnipan
8.      Ragi dan
9.      Gula merah

1.4. Cara Kerja
1.      Pertama siapkan bahan dan alat praktikum dan medianya
2.      Haluskan dahulu masing masing bahan seperti pisang, gula, ragi, dan tape
3.      Siapkan toples kosong 1 buah
4.      Kemudian masukan bahan yang sudah dihaluskan pertama ragi, kedua tape, ketiga pisang, keempat gula merah dan terakhir taburkan parnipan
5.      Kemudian masukan 2 lalat buat lalu tutup dengan kain kasa kemudian ikat pakai karet















BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Lalat Buah
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.

Ø  Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.

Ø  Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain;

1.      Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
2.      Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
3.      Sayap lebih pendek dari sayap betina
4.      Sayap lebih panjang dari sayap jantan
5.      Terdapat sisir kelamin (sex comb)
6.      Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
7.      Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
8.      Ujung abdomen runcing
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase perkembangan dari telur Drosophila melanogaster dapat dilihat lebih jelas pada gambar di bawah ini.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:

1.      Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.

2.      Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).

3.      Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.

4.      Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.

2.3. Cara Hidup Lalat Buah
Hidupnya lalat buah hanya ketergantungan oleh buah buahan ataupun sayuran busuk dimana lalat bisa berkembang biak menjadi banyak dengan adanya media tersebut, dan si lalat hanya suaka tempat tempat yang kering.




BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1.      Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila melanogaster adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago

2.      Lama fase telur sekitar 19 jam, larva instar1 sekitar 1 hari, larva instar 2 sekitar 1 hari, larva instar 3 sekitar 1 hari, prepupa 2 hari, dan pupa 3 hari. Lama siklus hidup lalat Drosophila melanogaster sejak telur menjadi imago adalah selama 10 hari. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi tergantung kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan, pencahayaan, kepadatan dan ketersediaan makanan.

3.      Dalam memelihara Drosophila melanogaster, botoL media diusahakan berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila melanogaster yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila melanogaster untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya.


3.2. Lampiran


 


             








DAFTAR PUSTAKA

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn & Company Limited.

· Lindsley, Dan. 1992. The Genome of Drosophila melanogaster. California: Academic Press Inc,.

· Hartwell,L.H, Hood, L.,Goldberg,.,Reynolds, Silver, Veres. 2004. Genetics From Genes To Genoms second edition. New Delhi: McGraw-Hill Publishing Company LTD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar