Sabtu, 01 September 2018

Laporan praktikum pengamatan bentuk organ aves


  1. LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN BENTUK ORGAN ORGAN AVES
    Dosen pengampu : Hesty Wahyuningsih S.Pd M.Pd


    DISUSUN OLEH :
    DEWI NURUL ASIYAH
    1503001



    SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
    TUNAS PALPA
    2018
    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb
    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Praktikum ini dengan tepat waktu. Saya yang bernama Dewi Nurul Asiyah Prody Biologi ingin menyampaikan rasa terima kasih oleh dosen saya Ibu Hesty Wahyuningsih S.Pd M.pd telah memberikan materi pembelajaran oleh saya yaitu praktikum tentang pengamatan bentuk organ mencit betina dan aves.
    Dalam penulisan laporan ini, saya ingin saudara yang membaca memberikan kritik dan saran oleh saya guna untuk membantu memperbaiki pada penulisan makalah saya. Dan saya menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, kesalahan dalam penulisan-nya. Terima kasih saya ucapkan.
    Walaikum’salam Wr.Wb



    Terbanggi Besar, 03 September 2018
    Penulis


    Dewi Nurul Asiyah
    B.     TUJUAN PRAKTIKUM

    -          Mahasiswa dapat mengamati cirri morfologi dan fisiologi pada specimen amatan yaitu burung
    -          Mahasiswa  dapat menggambarkan ciri anatomi beserta keterangan pada specimen burung
    -          Mahasiswa dapat mengamati tipe macam bentuk bulu pada kelas aves

    C.     LANDASAN TEORI

    Klasifikasi  :

    Kingdom                     : Animalia
    Filum                           : Chordata
    Kelas                           : Aves
    Ordo                            : Clombiformes
    Family                         : Columbidae
    Genus                          : Columba
    Spesies                                    : Columba domestica

    Habitat    :

    Habitat hewan vertebrata kelas aves adalah di darat dan ada juga di perairan .

    Aves merupakan hewan ovipar atau bertelur. Cirri-cirinya adalah  :
    -          Memiliki celah faring
    -          Bernafas menggunakan paru-paru
    -          Memiliki pundi-pundi udara yang berguna sebagai udara pernapasan saat terbang
    -          Memiliki tembolok untuk mencerna batu
    -          Tubuhnya diselimuti oleh bulu
    -          Memiliki bulu tebang dan bulu bawah
    -          Tidak memiliki gigi namun memiliki ekor
                 Pemanfaatan :
     - Sebagai bahan makanan
     - Berperan dalam penyerbukan
     - Sebagai hewan peliharaan
     - Kicau dan bulunya bisa di jadikan hiasan




    D.    ALAT,BAHAN dan CARA KERJA
                     Alat :                                                                      Bahan :

    -         Tisu                                                                        - Hewan kelas aves (burung dara)
    -          Kapas
    -          Klorofom
    -          Jarum pentul
    -          Seperangkat alat bedah

    Cara kerja :

    -          Burung di masukan kedalam box dan diberi klorofom, tutup boxnya dengan rapat
    -          Ambil burung lalu diletakan ke atas papan bedah
    -          Gunakan jarum pentul agar posisi specimen ( burung ) tidak berubah-ubah
    -          Lakukan pengamatan morfologi pada specimen (bentuk paruh, dan tipe-tipe bulu)
    -          Kuliti specimen dengan menggunakan pisau bedah ataupun gunting
    -          Bedah specimen dengan arah pembedahan yang dimulai dari samping kloaka,bagian dada dan kembali turun kearah kloaka
    -          Amati anatomi, gambar dan berilah keterangan.


    E.    HASIL PENGAMATAN

    a.       Inspectio :


           keterangan :
              1. paruh
              2.faring
              3.celah faring
              4.mata
              5.teinga
              6.sayap
              7.bulu halus pada leher
              8.bulu ekor
              9.digiti
              A.badan
              B.alat gerak


    b.       Topograpi :













    c.       Sistem respirasi kelas aves

    1.      Struktur alat pernapasan burung

    Alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan hewan vertebrata lainnya.berikut ini adalah struktur pernapasan  :

    -          Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang
    -          Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
    -          Celah trakea terdapat pada faring dan menghubungkan trakea
    -          Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dan paru-paru
    -          Siring merupakan alat suara yan terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun dari otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan suara.
    -          Paru-paru pada burung terdapat sepasang dan menempel didinding dada bagian dalam. Paru-paru berukuran relatif kcil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Paru-paru tersusun oleh : bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus , dan mesobronkus adalah bronkiolus yang paling besar.















    d.       Sistem sirkulasi kelas aves

    Alat sirkulasi berupa jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan sekat sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi pada aves sama seperti manusia. Sirkulasi darah pada aves : darah dari vena kava masuk pada atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian darah dipompa ke paru-paru melalui pulmonalis lalu menuju ke ventrikel kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.


    e.      Sistem pencernaan kelas aves

    Paruh à rongga mulut,kerongkongan à tembolok àlambung kelenjar à empedal àusus halus à usus besar à kloaka.

    Didalam rongga mulut tidak terdapat gigi sehingga makanan tidak dikunyah dan langsung masuk kedalam kerongkongan. Tembolok merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan, tembolok berbentuk kantung dan berguna untuk menyimpan makanan sementara. Lambung kelenjar memiliki dinding otot yang tipis dan mengandung banyak kelenjar pencernaan, disebut kelenjar pencernaan karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Lambung pengunyah (lambung otot atau empedal) sering juga disebut ampela. Kontraksi otot lambuang pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Didalam lambung pengunyah ini burung pemakan biji-bijian sering terdapat pasir atau kerikil-kerikil kecil, itu sengaja telan untuk memperlancar pencernaan. Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Didalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan olh hati. Sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah dari usus halus. Sisa-sisa makanan yang tidak terserap akan masuk ke usus besar menjadi feses(kotoran), feses akan menuju rectum dan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran kelamin yaitu; saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran kelamin.

    a.       Sistem ekskresi kelas aves

    Alat pengeluaran pada burung berupa pari-pari, hati, ginjal, dan kulit.aluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka. Burung menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya.

            

    b.      Sistem reproduksi kelas aves

    Sistem reproduksi aves dibagi menjadi 2 yaitu : reproduksi jantan dan reproduksi betina.

    1.      Reproduksi jantan
    a.       Testis yang berjumlah sepasang berbentuk oval atau bulat,bagian permukaan licin, terletak disebelah ventral lobus renis bagian paling cranial. Alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Disinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
    b.      Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferens dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang dibuat glomere. Didekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara dikloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus aferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk ke kloaka.
    c.       Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma dan menuju ke duktus deferens
    d.      Duktus deferens berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus sedang pada hewan tua Nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
    2.      Reproduksi betina
    a.       Ovarium yang berkembang hanya yang sebelah kiri dan terletak dibagian dorsal rongga abdomen.
    b.      Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuk panjang, bergulung, diletak pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah bagian infundibulum yang punya bagian terkemuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Diposteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresi membrane shell gland mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur
    c.       Vagina,selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm). Disini kultikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. Secara normal, telur tinggal didalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam.











    F.    KESIMPULAN

    ü  Aves hidup didarat ,sebagian hidup di perairan
    ü  Susunan tubuh terdiri atas : kepala, leher, badan, ekor, dan alat gerak
    ü  Kepala dilengkapi sepasang mata dengan kelopak atas,bawah, dan membrane niktitans yang dikelilingi bulu halus
    a.       Lubang telinga dengan bulu halus dan membrane tympani didalamnya
    b.      Paruh disusun rahang atas dan bawah
    c.       Sera,pembatas dua lubang hidung
    ü  Leher(cervik) selidris, agak panjang dilindungi kulit berbulu halus
    ü  Seluruh tubuh ditutupi oleh bulu halus(pterile)
    - . anatomi bulu:
                    1. Plamae                 : Bulu dasar bentuk tubuh
                    2. Plumulae             : Bulu lunak mirip kapas
                    3. Filoplumae          : Bulu mirip rambut
    -. Macam bulu menurut letaknya :
                    1. Tektrises              : Bulu diseluruh tubuh
                    2. Rektrises             : Bulu ekor
                    3. Remiges              : Bulu sayap
                    4. Parapterum          : Bulu pada bahu
                    5. Alula                   : Bulu jari sayap

    ü  Alat gerak utama berupa pasangan sayap dan pasangan kaki yang bercakar untuk berjalan, berenang, dan mencengkram
    ü  Alat respirasi utama adalah paru-paru(pulmo) dan alat tambahan (sacus pneumatikus)waktu terbang mengudara
    ü  Sistem peredaran darah tipe vasculair, alatnya berupa jantung (kerucut)dn pembuluh darah arteri, vena cava, dan vena porta
    ü  Sistem pencernaan berupa alat cerna yang dilengkapi dengan tembolok(ingluvies), lambung kelenjar(proventriculus), dan lambung otot(ventriculus),usus halus dan berakhir di anus ,bersama saluran urine dan reproduksi bermuara di kloaka. Kelenjar cerna berupa pankreas, hati dan empedu(merpati tidak punya)
    ü  Sistem otot(muscularis) berupa :
    -. Otot dada besar untuk mengepakan sayap
    -. Otot dada kecil untuk mengangkat sayap
    ü  Sistem saraf berupa saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi berupa 12 pasang nervi cranialis, dan nervi spinalis
    ü  Sistem reproduksi dilakukan secara generative, fertilisasi internal, perkembangan embrio oviparovipar


Memuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar